'Kartu Kuning' Jokowi

Dalam unjuk rasa yang digelar Aliansi Mahasiswa Muslim (AMM) sebuah aliansi dua Organisasi Kepemudaan, yakni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/ 11) ada yang menarik. Mereka mempertontonkan aksi teaterikal yang bertajuk Kartu Kuning Untuk Jokowi, Kartu Merah Untuk Ahok.

Menurut Ketua Umum DPP IMM Taufan Putrev Korompot, maksud dari 'kartu kuning' untuk Jokowi adalah peringatan terhadap sifat ketidaknegarawanannya. Satu buktinya adalah sikapnya yang memilih untuk tidak menemui peserta aksi 411. Selain itu, kartu kuning ini juga merupakan peringatan terhadap sejumlah janji politik nya yang tidak dipenuhi.

"Penegakan hukum masih tebang pilih, politik tidak berdaulat, dan kemandirian ekonomi jauh sebatas mimpi. Mobnas hilang entah kemana, malah menyetujui reklamasi dan mendukung perpanjangan kontrak karya Freeport," jelas Taufan kepada Istana Pos.

Sementara 'kartu merah' untuk Ahok adalah dikarenakan ucapannya yang telah menodai kebhinekaan dan menciderai keberagaman.

"Sudah seharusnya ditindak sesuai hukum. Selain menciderai keberagaman, Ahok juga cukup berkontribusi untuk memberikan karpet merah bagi para pemilik modal asing dengan proyek reklamasi," tandasnya.