MDMC: Banyak Anak-anak Bima Alami Trauma
Koordinator Psikososial MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) Khoirul Anas menyebutkan bahwa banyak anak-anak yang mengalami trauma pascabanjir bandang dahsyat menghantam Bima pekan lalu.
"Bahkan ada anak yang takut ketika turun hujan. Mereka sepertinya masih teringat kejadian banjir beberapa hari yang lalu", tutur Anas.
Anak- anak itu, lanjut Anas merupakan kelompok rentan yang harus mendapatkan perhatian khusus dan serius. Tugas relawan mengajak mereka kembali pulih dan tidak lagi terganggu oleh peristiwa banjir beberapa waktu lalu.
Disinggung soal kesiapan MDMC untuk program layanan psikososial ini, Anas mengaku sedang mempersiapkan puluhan relawan psikososial. Relawan tersebut katanya, sebagian besar adalah Mahasiswa di kampus-kampus Muhammadiyah di Bima dan Mataram. Jumlah mereka akan terus bertambah seiring dengan cakupan area layanan.
Menurut Anas, pemberian layanan psikososial merupakan bagian tidak terpisahkan dari penanggulangan bencana yang komprehensif. Layanan psikososial ini tidak hanya untuk anak-anak tetapi juga untuk kelompok rentan yang lain seperti lansia, ibu hamil dan ibu menyusui.
Sementara itu di tempat yang sama, koordinator tim relawan Muhammadiyah, Muslimin, menyebutkan bahwa saat ini pihaknya telah menetapkan area untuk layanan psikososial.
"Menurut rencana kami akan menerjunkan tim psikososial di sejumlah tempat yaitu di posko Muhammadiyah di Manggonao, pondok pesantren Al-Ikhlas di Sarae, Panti Asuhan Aisyiyah di Pane dan IAIM di Nae. Layanan psikososial ini akan menyesuaikan dengan operasi kebersihan lingkungan yang sedang kami jalankan. Saat ini yang sudah siap di Manggonao dan Sarae dalam waktu dekat relawan psikososial sudah melakukan aktifitas", tandas dosen di Universitas Muhammadiyah Mataram itu.
Agar mendukung proses layanan psikososial dapat berlangsung dengan baik, Muslimin mengaku pihaknya telah mempersiapkan permainan edukatif dalam beberapa paket. Paket permainan edukatif ini, katanya akan membantu para relawan mendeteksi kondisi psikologis anak sehingga akan mempermudah penangangan.
Sebagaimana diketahui Kota Bima mengalami banjir hebat pada hari Rabu (21/12/2016) disusul banjir yang lebih besar pada hari Jumat (23/12/2016). Sebanyak 105.758 jiwa terdampak di lima kecamatan (33 Kelurahan) dan 104.378 jiwa mengungsi ke tempat-tempat yang aman. Saat ini sejumlah warga yang mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.