Ini Alasan BNPB Puji Rumah Sakit Muhammadiyah Bima

Dalam kunjungan ke Pembina Kesejahteraan Umat (PKU) Muhammadiyah Bima, Deputy bidang pencegahan dan kesiapsiagaan BNPB, Wisnu Widjaja memberikan acungan jempol pada relawan di Rumah Sakit Muhammadiyah Bima. Pasalnya, Rumah Sakit ini adalah yang paling cepat pulih dan kembali menerima pasien pascabanjir bandang menghantang Kota Bima.

"Rumah sakit lain termasuk rumah sakit pemerintah perlu belajar dari PKU Muhammadiyah Bima ini. Mereka tidak manja, dalam waktu cepat sudah bisa bangkit dan melayani ", ujarnya. 

Hal senada juga disampaikan Dr. Rachmawati Husein, wakil ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah. Menurutnya, apa yang dilakukan di Bima ini merupakan bukti bahwa Muhammadiyah mengedepankan misi kemanusiaan sebagai bagian dari kontribusi terhadap negeri ini. "Muhammadiyah pun terus meningkatkan kapasitas guna terwujudnya kekuatan respon yang baik," tandasnya.

Rachmawati yang juga menjabat sebagai Unsur Pengarah BNPB menambahkan bahwa apa yang dilakukan oleh relawan Muhammadiyah di Bima ini merupakan wujud dari peran masyarakat dalam percepatan penanganan kedaruratan. Ia meyakini bahwa masyarakat Kota Bima ini mampu bangkit. "Karena masyarakat memiliki budaya gotong royong," imbuh Rachma. Hal itu, sambung dia menjadi salah satu kunci penting guna percepatan pemulihan pasca bencana. 

"Oleh karena itu mari kita satukan gerak antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha agar Kota Bima ini segera pulih kembali," tuturnya, mengakhiri kunjungan di PKU Muhammadiyah

Untuk diketahui, MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) hingga hari ini masih memberikan bantuan darurat kepada warga terdampak banjir di Kota Bima Nusa Tenggara Barat. Menurut Al Afik Rahmat Syafi'i, pengurus MDMC PP Muhammadiyah yang berada di Posko PKU Muhammadiyah Bima menyebutkan lebih dari seratus pasien termasuk pasien rawat inap telah dilayani. 

"Kasus terbanyak akibat Banjir adalah Diare atau GEA dan luka atau vulnus serta febris atau panas tinggi," kata Afik.

Afik yang sehari-hari bekerja di PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta ini mengatakan bahwa rumah sakit PKU Muhammadiyah Bima mengalami kerusakan sarana dan prasarana hampir 80 persen, termasuk data-data yang terbawa banjir. Namun, pihakny berusaha semaksimal mungkin memberikan layanan yang cepat dan terbaik bagi warga terdampak. 

"Bagian radiologi sudah berfungsi, termasuk kamar bersalin untuk pertolongan persalinan juga sudah bisa dilayani. Kami terus bekerja cepat melakukan perbaikan peralatan seperti elektromedik, laundry, alat alat operasi, termasuk proses sterilisasi unit CSSD", tambahnya.

Ketika ditanya soal layanan keliling, Afik menyebutkan bahwa PKU Muhammadiyah juga membuka layanan mobile klinik. Terhitung sejak tanggal 1 Januari 2017, pelayanan keliling sudah dilaksanakan di dua tempat  yaitu di Kampung Melayu dan Lewirato dengan jumlah pasien mencapai 53 orang. "Kasus terbanyak kutu air, diare, pegel, linu dan ISPA," tutup Afik.