Presiden Bongkar Kunci Pembangunan Maluku
Presiden Joko Widodo kembali memimpin jalannya rapat terbatas mengenai evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas pemerintah. Evasluasi kali ini dilakukan terhadap pelaksanaan proyek strategis dan program prioritas di Provinsi Maluku.
Provinsi Maluku sebagai provinsi kepulauan menjadikannya memiliki tantangan tersendiri dalam pengembangannya. Tentunya persoalan konektivitas menjadi tantangan yang paling utama.
"Baik konektivitas yang menghubungkan antarwilayah dalam satu pulau, dari satu pulau dengan pulau lain, maupun antara Maluku dengan provinsi lain di Tanah Air," ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta.
Oleh karenanya, percepatan pembangunan infrastruktur transportasi mau tidak mau harus dilakukan. Mulai dari pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, pelabuhan, hingga bandara. Dengan semakin tersambungnya wilayah-wilayah di Provinsi Maluku, Presiden meyakini bahwa mobilitas barang dan/atau orang akan semakin mudah.
"Karena saya yakin dengan semakin tersambungnya antarwilayah di Provinsi Maluku, bukan hanya akan memudahkan mobilitas barang dan orang serta menurunkan biaya logistik, tapi juga akan mampu menggerakkan perekonomian di seluruh daerah di Maluku secara lebih merata," Jokowi menerangkan.
Selama dua tahun terakhir ini, pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku memang telah berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, sebagai provinsi kepulauan, Maluku sesungguhnya memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan dari sektor kelautan dan perikanan yang masih belum dioptimalkan.
"Secara sektoral, perekonomian daerah didukung oleh sektor pertanian, perdagangan, dan eceran. Artinya potensi di sektor kelautan dan perikanan perlu digarap lagi secara maksimal," ucap Jokowi.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Kepala Negara juga menginstruksikan dilakukannya peningkatan kualitas sumber daya manusia di Provinsi Maluku. Apalagi bila ditambah dengan percepatan pengembangan sektor migas di Blok Masela, menjadikan sumber daya manusia Maluku yang terampil akan sangat dibutuhkan.
"Untuk itu saya minta betul-betul disiapkan pendidikan dan pelatihan vokasional yang sesuai dengan arah pengembangan potensi daerah, agar Provinsi Maluku semakin banyak memiliki tenaga kerja yang terampil dan kompetitif," Jokowi mengakhiri arahan. (*)