Gelontorkan Rp 500 Miliar, Kementan Tantang Daerah Replanting Sawit
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan mengalokasikan dana sebesar Rp 500 miliar untuk replanting tanaman sawit. Replanting sawit dilakukan untuk mengganti bibit sawit yang tidak berkualitas dengan bibit unggul, agar hasil panennya meningkat.
Namun demikian, jelas Direktur Jenderal Perkebunan Bambang WD, untuk merealisasikan program tersebut dibutuhkan kerjasama pemerintah daerah. Mulai dari pendataan hingga memfasilitasi petani sawit untuk mendapatkan akses kredit.
"Satu hektar akan dibantu hibah Rp 25 juta untuk tahun pertama. Kemudian untuk tahun kedua hingga panen itu tugas pemda untuk mengawal agar bank mau memfasilitasi dana," kata Bambang Wahyu Dwiantoro Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, kemarin saat Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Pembangunan Perkebunan dengan jajaran pemerintah provinsi Sumatera Barat.
"Saya tantang daerah-daerah," lanjutnya.
Selain itu, Bambang juga meminta Pemerintah Daerah untuk membuat buku besar perkebunan. Tujuannya agar pemerintah pusat mempunyai acuan pembangunan perkebunan di masing-masing daerah. Selain itu, dengan buku besar perkebunan itu akan memudahkan sinergitas program antara pemerintah pusat dan daerah.
"Buku besar perkebunan itu tujuannya setiap kalau ada anggaran, kita tinggal buka dokumen itu," pungkasnya.
"Cakep sekali kalau sinergi dari berbagai pihak," tambahnya.
Lebih lanjut, Bambang meminta pengusaha pabrik pengolahan minyak sawit untuk memperhatikan kesejahteraan petani sawit di sekitar perusahaannya. Ia mengingatkan bahwa perusahaan sawit tidak akan maju jika tidak dibarengi oleh kesejahteraan petaninya.
Oleh karenanya, Dirjen Bambang DW juga mengajak pengusaha perkebunan untuk mendukung langkah pemerintah secara swadaya lantaran keterbatasan anggaran pemerintah. Harus ada inisiatif pengusaha untuk menggandeng petani pekebun untuk memanfaatkan peluang yang ditawarkan pemerintah.
"Saya melihat peluang besar di Sumatera Barat dan ini harus dimanfaatkan oleh industri pakan ternak memanfaatkan peluang yang ditawarkan pemerintah untuk kepentingan industri dan meningkatkan kesejahteraan petani pekebun," katanya lagi.
Untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit, Dirjen Bambang juga memaparkan program Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang dinamai 'integrasi sawit-jagung'. Ditargetkan, luas areal yang akan ditanami jagung mencapai satu juta hektar. Selain sawit, tanaman jagung juga bisa ditanam di kebun kelapa, kakao dan tananaman andalan lain di Sumatera Barat.
"Saya melihat ini sebagai peluang emas yang tidak boleh dilewatkan oleh para bupati untuk meningkatkan pendapatan petani pekebun, sekaligus meningkatkan petani pekebun dan menjaga kesuburan lahan perkebunan," kata Bambang. (*)
Foto: Perkebunannews