Resapan Sosial dalam Perspektif Jubir Wapres

Resapan air jadi kebutuhan perkotaan, setelah setiap jengkal tanah ditumbuhi beton beton bertulang. Kota menjadi ramah lingkungan, jika diperkaya  titik dan areal resapan.

Tanpa resapan, air tanah tergerus habis, air laut kota pantai menyusup masuk ke perut daratan.
Saat musim hujan, air mengalir liar tanpa arah menjadi genangan bahkan banjir menghadirkan bencana.

Itulah gambaran kerusakan alam karena kealpaan manusia melakukan kendali dan pengelolaan atas  lingkungan hidupnya. Tapi kota tidak hanya butuh resapan air, kota juga membutuhkan 'resapan sosial'.

Areal yang mewadahi warganya mengalirkan kebutuhan sosialnya menemukan kebahagiaan di luar ukuran ukuran material. Di kantong kantong resapan sosial, warga perkotaan melepas segala penat, tekanan hidup sebagai warga metropolitan.

Piknik bersama sanak keluarga secara bebas kecuali patuh pada aturan yang mengikat.
Tanpa areal resapan sosial, warga akan meluber kemana-mana mengguncang harmoni dan kedamaian menghadirkan beragam penyakit sosial, konflik, dan kriminalitas.

Demikian gambaran kerusakan sosial akibat kealpaan manusia melakukan kendali dan pengelolaan lingkungan hidupnya. Betapa resapan itu mampu menyuguhkan kebahagiaan.

Tetapi begitu dahsyat keruskan yang menghadang jika manusia gagal menghadirkannya.  

Selamat bermalam Minggu

Husain Abdullah, Balon Wali Kota Makassar 2018, Juru Bicara Waki Presiden RI