Usai Marahi 4 Menteri, Ini Klarifikasi Menko Luhut
Saat memimpin Rapat Kordinasi penyelenggaraan Sail Sabang tanggal 29 Maret 2017 lalu di Jakarta, saya menyampaikan beberapa hal. Antara lain mengenai Sail Sabang yang akan diadakan di Pulau Weh, Nanggroe Aceh Darussalam pada 28 November hingga 5 Desember 2017 mendatang.
Pada kesempatan tersebut saya meminta kepada penyelenggara untuk bekerja keras demi suksesnya acara tersebut.
Dalam rakor tersebut saya menyampaikan ketidakpuasan saya terhadap penyelenggaraan acara tahunan ini yang sudah diselenggarakan sejak tahun 2009 Sail Bunaken.
"Sudah banyak pengalaman. Mestinya dari pengalaman ini kita bisa persiapkan lebih bagus. Saya lihat di Kalimantan Barat (Sail Karimata) kurang tertata dengan baik, saya mau kali ini detail," demikian saya sampaikan kepada peserta rapat, mengingat Sail Sabang ini adalah acara yang diselenggarakan untuk ke delapan kalinya.
"Pengalaman saya lihat di Kalbar (Sail Karimata), di Kayong Utara, menurut saya, kampungan, enggak rapi. Tidak sepantasnya Presiden di sana."
Pernyataan tersebut merujuk kepada *kurang rapinya penyelenggaraan acara Sail Karimata tahun 2016 tersebut, bukan lokasinya*.
Agar tidak mengulangi kesalahan yang sama, acara Sail Sabang 2017 harus dilakukan dengan persiapan pelaksanaan sejak jauh-jauh hari. Dalam kurun waktu yang tinggal tujuh bulan ini, semua pihak terkait harus bekerja maksimal, dan tidak boleh santai.
"Saya harap, rapat berikutnya semua tergambar. Saya minta, panitia tim putuskan minggu depan, paparkan ke saya. Kedua, kita siapkan yang di sana. Item-nya apa aja, objek turisnya mana aja. Jangan asal aja. "
Itulah yang saya sampaikan pada Rakor tersebut. Semoga tidak ada lagi kesalahpahaman terhadap pernyataan-pernyataan saya dalam rapat tersebut.
Teguran dan peringatan tersebut saya sampaikan dalam Rakor tersebut demi kebaikan dan kesuksesan penyelenggaraan acara Sail Sabang maupun acara-acara sejenis lainnya.
Seperti diberitakan, Menko Luhut memarahi empat menteri saat Rapat Koordinasi Pelaksanaan Sail Sabang 2017 di Jakarta, Rabu (29/3). Sebabnya, empat menteri di bawah koordinasi kementeriannya tidak hadir dan dinilai tidak serius bekerja.
Mereka adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono; Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi; Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan; Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Dalam Sail Sabang 2017 itu sendiri Luhut menjadi ketua umum panitianya, sedangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya menjadi penanggung jawab teknis.
"Kalau enggak hadir, bilang enggak hadir. Jangan bilang ke presiden hadir, malah enggak hadir. Kalau mau kerja, yang serius dong. Jangan main-main," tegas Luhut, namun tak menyebutkan siapa nama-nama menteri itu.
"Kalau mau kerja, kerja benar. Saya mohon kita jangan kerja main-main. Ini kerja, Presiden ke sana. Masa kementeriannya enggak datang? Masa yang satu hadir, yang satu enggak hadir?" tuturnya.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan persiapan Sail Sabang 2017 harusnya dilakukan maksimal, karena bukan agenda kecil. Apalagi, presiden diagendakan hadir. Wisatawan mancanegara juga akan datang dan menyaksikan bagaimana persiapan panitia menggelar acara tersebut.
"Ini yang kedelapan. Acara akan dilaksanakan November, waktu tinggal tujuh bulan lagi, harusnya persiapannya bisa lebih baik. Saya mohon kita kerja jangan main-main," pinta Luhut.
Dengan nada meninggi, Luhut pun meninggi mengatakan; kalau memang acara itu tidak mau dikerjakan, lebih baik dibubarkan saja.
"Atau mundur saja kalau enggak bisa," cetusnya.
Pasalnya, Ia mengaku tak ingin Sail Sabang 2017 gagal seperti Sail Karimata pada tahun lalu. Dalam pandangan Luhut, Sail Karimata yang dilaksanakan di Kayong Utara, Kalimantan Barat, kurang persiapan. Saat gelaran sudah mulai masih ada perbaikan jalan.
"Jangan sampai terjadi lagi. Kampungan! Presiden tidak pantas datang ke acara seperti itu," tutur Luhut.
Rencananya, Sail Sabang 2017 akan digelar pada 28 November 2017 sampai 5 Desember 2017. Temanya "Sabang sebagai Pelabuhan Hubungan Wisata Bahari Internasional". (*)