Wisuda Khatam Al-Qur'an, Mensos: Tidak Cuma Dibaca, Juga Harus Diamalkan
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mewisuda 371 siswa-siswi Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama (YPTSNU) Khadijah Surabaya yang telah mengkhatamkan Al-Quran, Sabtu (1/4). Prosesi wisuda digelar dalam acara "Gebyar Prestasi Al-Quran" yang merupakan acara puncak dari rangkaian ujian munaqosah tartil dan tahfid.
Acara tahunan tersebut dihadiri lebih dari 1000 tamu undangan. Selain Mensos Khofifah, turut hadir juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Dalam sambutannya, Khofifah mengatakan wisuda bukan akhir dari proses belajar melainkan hanya untuk naik tingkatan. Untuk itu, dia berharap, agar santri tetap belajar dalam mengembangkan diri menjadi anak-anak yang Qur'ani demi menyongsong masa depan yang lebih baik, berkarakter, dan berahlakul karimah.
"Semoga para santri bisa lebih mengembangkan kemampuan baca tulis Al-Quran nya lebih baik lagi dan kedepan dapat meningkatkan pemahaman serta pengalamannya," kata Khofifah yang juga merupakan Ketua YTPSNU Khadijah ini.
Khofifah juga berpesan untuk mencintai dan menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup. Kepada para orangtua ia meminta untuk terus mengajarkan membaca Al-Quran dari kecil kepada anak-anak, sehingga sampai dewasa nanti mereka akan terbiasa untuk terus membacanya.
"Alquran hendaknya diimplementasikan nyata dalam kehidupan sehari-hari, memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Quran dimulai sejak dini. Al-Quran mengajarkan untuk menghadirkan Islam rahmatan lil alamin, Islam penyemai damai dan kasih," tuturnya.
Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy menyampaikan apresiasinya terhadap prestasi siswa-siswi YTPSNU. Menurutnya, apa yang telah dicapai seluruh siswa-siswi merupakan pencapaian luar biasa karena membutuhkan perjuangan dan komitmen tinggi.
Penasehat Program Khusus Pendidikan Al-Quran YPTSNU Khadijah, KH Bashori Alwi mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap prestasi siswa-siswi dalam membaca dan menghafal Al-Quran.
"Acara ini adalah acara puncak dari rangkaian ujian munaqosah tartil dan tahfid yang di ikuti siswa-siswi," ungkapnya.
Diterangkan, sebelum dinyatakan lulus para siswa-siswi diwajibkan mengikuti tiga ujian yaitu ujian tingkat unit pendidikan, tingkat yayasan,dan tingkat Pesantren Ilmu Al-Quran (PIQ). Setelah melewati ketiga ujian tersebut baru kemudian mengikuti ujian terbuka yang langsung diuji oleh pengurus PIQ dan disaksikan oleh tamu yang hadir.
Siswa yang diwisuda, kata dia, tidak hanya bisa membaca Al-Quran tetapi sudah mempunyai kemampuan yang baik dalam ilmu Tajwid, Fashahah, Tartil, dan Gharibil Quran.
Sementara itu, salah satu orangtua siswa, Amalia (33) mengatakan jika dirinya terharu atas prestasi anaknya menamatkan Al-Quran, Aesha Neysa yang notabene masih duduk di bangku TK B.
"Saya sendiri belum tamat Al-Quran, tapi anak saya sudah. Bangga sekali rasanya, saya tidak menyangka," tuturnya.
Sedangkan, Siswa Kelas 9 SMP Khadijah, M Rafli menyatakan perasaaan bangganya atas apa yang telah dicapai. Kedepan, Ia berkeinginan untuk menjadi seorang hafidz Al-Quran.
"Bismillah, Insya Allah saya bisa menghafal 30 Juz Al-Quran," ucapnya penuh semangat.
Saat ini YTPSNU mengelola pendidikan mulai PAUD sampai SMA dengan 2918 murid dengan 323 tenaga pendidik. Lembaga pendidikan ini telah mendapat ID 268 dari Cambridge International _Examination_ untuk SD, SMP dan SMA. Berbagai prestasi di bidang _science_, olahraga, seni film serta ilmu Al- Qur'an telah diraih baik tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional. (*)