Antar Korban Konflik Poso Pulang, Khofifah Titipkan Pesan ini

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyapa dan mengantar kepulangan para pengungsi korban konflik sosial dari lokasi pengungsian di Posko Pangkalan TNI Angkatan Laut/Lantamal IX Halong Ambon kembali ke tempat tinggal mereka di Dusun Batu Koneng, Desa Poka, Kecamatan Bagula, Kota Ambon, Rabu (25/5).

"Selamat kembali ke rumah. Saya berharap kita semua akan membangun satu persaudaraan lebih baik lagi dan terus kita jaga  karena kita semua bersaudara. Persaudaraan dan  kebersamaan adalah dambaan kita bersama agar hidup kita aman, tenang dan damai," tutur Mensos saat mengantar para ibu dan anak-anak menaiki bus yang membawa mereka kembali ke dusun mereka.




Sejumlah ibu menitikkan air mata saat Khofifah memberikan sapaan dan merangkul mereka. Beberapa kali Khofifah mengusap perlahan rambut anak-anak dan mencium kening mereka. Suasana semakin haru saat Mensos membimbing anak-anak yang memeluk boneka dan membawa tas sekolah memasuki kendaraan yang mengantar mereka pulang. 

"Senang mau pulang. Sudah rindu bermain di rumah," ucap Safira (4), bocah kecil yang mengungsi bersama kakak dan ibunya. 

Konflik di Dusun Batu Koneng berawal dari sengketa lahan tanah milik salah satu keluarga. Pada 11 April 2017 terjadi percekcokan yang berkepanjangan dan puncaknya pada 6 Mei 2017 pukul 13.30 WIT terjadi perselisihan oleh pemuda setempat yang menyebabkan satu orang tewas dan empat korban luka-luka. 

Warga yang takut selanjutnya mengungsi saat itu juga. Lokasi pengungsian berada di Denzipur V sebanyak 110 KK atau 480 jiwa, sementara di Lantamal IX Halong sebanyak 32 KK atau 140 jiwa. Total pengungsi di kedua tempat tersebut adalah 144 KK atau 620 jiwa. 

Terkait penanganan pengungsian, Kementerian Sosial telah mendirikan lima tenda serbaguna dan dua tenda keluarga, lengkap dengan perlengkapan tidur. Para personil Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Dinas Sosial Kota Ambon dan Dinas Sosial Provinsi Maluku juga telah mendirikan dan mengelola Dapur Umum Lapangan (dumlap) yang melayani seluruh pengungsi di 2 titik lokasi selama 16 hari. 

"Kemensos juga menurunkan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) yang memberikan terapi psikologi dan trauma healing untuk pengungsi," ujar Mensos. 

Untuk memastikan kondisi warga yang telah kembali ke rumah masing-masing dengan baik, Mensos mendatangi pemukiman warga di Dusun Batu Koneng. Di tempat ini Mensos menyerahkan bantuan sembako , santunan kematian serta bantuan bagi yang luka. 

Sementara itu menjelang datangnya Bulan Suci Ramadan, secara khusus Khofifah memberikan bingkisan kepada setiap keluarga pengungsi. Bingkisan tersebut terdiri dari Al Quran untuk orang dewasa, Juz Amma untuk anak-anak, sajadah dan sarung. 

"Mudah-mudahan bapak ibu semua diberikan kehusyu' an dalam  menjalankan ibadah puasa, batin tentram dan terlindungi karena sudah kembali ke rumah. Semoga kita semua dapat meraih kemenangan di Hari Raya Idul Fitri nanti," harap Mensos. 

Sebagai upaya penanganan pascakonflik, Khofifah telah menyarankan kepada pemerintah Provinsi Maluku dan pemerintah Kota Ambon opsi relokasi. Ia meyakini pilihan ini sebagai solusi permanen agar tidak terjadi sengketa lahan kembali. 




 

Usai mengantarkan pengungsi kembali ke rumah masing-masing, Mensos menyapa 350 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kota Ambon bertempat di gedung Islamic Center, Kota Ambon. 

Total bantuan sosial untuk Kota Ambon adalah Rp23,2 miliar. Terdiri dari PKH sebesar Rp8,6 miliar untuk 4.598 keluarga, bantuan lansia Rp304 juta untuk 152 jiwa, bantuan beras sejahtera Rp13,9 miliar untuk 10.139 keluarga, bantuan disabilitas untuk 116 jiwa senilai total Rp348 juta.

Sementara bantuan sosial untuk Provinsi Maluku untuk 2017 totalnya mencapai Rp292 miliar. Rinciannya adalah bansos PKH sebesar Rp118,5 miliar untuk 62.741 keluarga, bantuan lansia Rp1,8 miliar untuk 900 jiwa. Bantuan  disabilitas Rp927 juta untuk 309 jiwa, bantuan beras sejahtera Rp170,69 miliar untuk 124.448 keluarga. (*)

Sumber: Humas Kemensos