KAMMI Kecam Tindakan Premanisme di Kampus Unsyiah
Kasus premanisme yang terjadi di kampus Universitas Syiah Kuala pada Minggu (30/04/2017) beberapa hari yang lalu menjadi tamparan keras bagi iklim berdemokrasi di universitas kebangsaan rakyat Aceh.
Menanggapi tragedi memilukan yang menimpa mahasiswa Unsyiah Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia ( KAMMI) Unsyiah, Maulida Ariandy menyatakan mengecam atas tindakan premanisme tersebut.
Kampus yang seyogyanya menjadi tempat belajar dan gerakan intelektual mahasiswa dicoreng oleh segerombolan preman kampus yang melakukan tindakan anarkis," kata Maulida Ariandy, Rabu(3/5/2017) Darussalam-Banda Aceh
Maulida menambahkan tindakan pengeroyokan oleh sekelompok mahasiswa terhadap Saudara Sibgah dari mahasiswa FKIP Unsyiah bagaimana pun sudah tidak bisa ditolerir , karena peristiwa Ini kerap terjadi di lingkup Universitas
Pasalnya, kekerasan akibat tindakan pengeroyokan secara bergerombolan mengakibatkan luka di bagian kepala Mahasiswa FKIP tersebut dan sempat dilarikan ke klinik"
Imbuhnya
Atas kejadian tersebut, KAMMI Unsyiah mendesak pihak Rektorat dan jajarannya untuk menyelesaikan kasus penganiayaan ini secepatnya
KAMMI Unsyiah mengecam tindakan premanisme yang terjadi dalam lingkungan kampus dan menuntut pelaku pengeroyokan dikenakan tindak pidana Hukum ," tegas Maulida Ariandy.
Kampus seharusnya menjadi basis intelektual bukan basis premanisme. Negara kita negara hukum. Siapapun dan atas nama apapun melakukan tindakan melanggar hukum maka harus diproses dan ditindak sesuai dengan konstitusi yang berlaku," ungkapnya.
Koresponden: Riri Isthafa Najmi