Kasus Napi Kabur Di Riau Mengerikan


















Anggota Komisi III Aboe Bakar meminta Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly dan Kepolisian mengusut tuntas kasus lepasnya napi binaan Lapas Tenayan Raya, Pekan Baru, Riau.

"Saya mendengar informasi ada ratusan warga binaan lapas Sialang Bungkuk, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru melarikan diri. Ini mengerikan," katanya di Jakarta.

Menurutnya, kejadian ini harus segera diantisipasi dengan baik oleh aparat penegak hukum, karena membawa keresahan di tengah masyarakat. Apalagi tersebar berita ada warga binaan yang menyandera warga setempat. ini bisa memicu kepanikan disana.

"Kanwil Kemenkumham harus segera berkoordinasi dengan Polda Riau, mengingat banyaknya jumlah warga binaan yang kabur," katanya.

Aboe menilai, penyelesaian kasus ini perlu tenaga ekstra, khususnya untuk mengembalikan napi ke lapas. Tanggap darurat ini perlu dilakukan agar masyarakat bisa tenang.

Selain itu, kanwil juga perlu melakukan audit, apa yang menyebabkan ratusan napi tersebut bisa kabur. Adakah kesalahan prosedur yang dilakukan. Atau barangkali ada kelalaian yanh dilakukan oleh personel jaga.

"Secara khusus saya minta Kapolda Riau untuk memberikan atensi penuh terhadap persoalan ini. Perlu dukungan dari Polda untuk melakukan pengejaran dan penangkapan para warga binaan yang kabur," pintanya.

Dijelaskannya, Polri memerlukan data dan identiftaas para warga binaan yang kabur, karenanya perlu segera dilakukan koordinasi antar Polda dengan Kanwil Kemenkumham.

"Napi harus kembali dibina dilapas. Jangan dibiarkan melarikan diri lama lama," pungkasnya.