APKLI Pingin Dirikan Bank Khusus PKL Lho......
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Ali Mahsun mengaku akan terus melakukan perlawanan menghadapi jenis penjajahan asing di Tanah Air.
Karena itu, dia pun menawarkan konsep Revolusi Kaki Lima untuk menghadapi berbagai persaingan dan penjajahan asing di Indonesia.
“Itu sesuai dengan visi dan misi APKLI.Blue Print atau Cetak Biru Percepatan Perang Gerilya PKL Kawasan Ekonomi Strategis Tegakkan Kembali Ekonomi Rakyat dan Kembalikan Kedaulatan Ekonomi Bangsa Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 melalui Revolusi Kaki Lima Indonesia. Itu alat perlawanan kita menghadapi penjajahan asing,” tutur Ali Mahsun, di Jakarta, Selasa (22/08/2017).
Dia menuturkan, APKLI sendiri memiliki visi dan misi yang dilengkapi dengan Kabinet Revolusi Kaki Lima untuk menghadapi penjajahan asing itu. Ali mengungkapkan, hal itu pun sudah menjadi hasil Keputusan Munas V APKLI pada tanggal 15-17 April 2017, di Graha Insan Cita Depok, Jawa Barat.
Paling tidak, lanjut Ali, misi mewujudkan satu kesatuan lima pilar Revolusi Kaki Lima Indonesia itu diejawantahkan pada lima misi APKLI, yang harus diwujudkan melalui Kabinet Revolusi Kaki Lima itu, yakni, pertama, Revolusi Lahan usaha dan Perumahaan Kaki Lima Indonesia.
Kedua, Revolusi Keuangan, Finance Engenering dan Bank Kaki Lima Indonesia. Ketiga, Revolusi Distribusi dan Pergudangan/WarehousingBarang/Jasa Kaki Lima Indonesia. Keempat, Revolusi Daya Dukung Teknologi Informasi dan Komunikasi Kaki Lima Indonesia, dan kelima, Revolusi Pendampingan/Percepatan Perang Gerilya Kaki Lima Indonesia.
“Visi dan Misi Kabinet Revolusi Kaki Lima Indonesia DPP APKLI 2017-2022 merupakan agenda besar yang kami yakini jadi instrumen satu-satunya yang mampu menyelamatkan Indonesia sebagai Bangsa dan Negara yang merdeka dan berdaulat. Semuanya mengalami kelumpuhan total kecuali 59,6 UMKM dimana 42%-nya adalah 25 Juta PKL di seluruh tanah air,” ujarnya.
Dia mengatakan, jika agenda tersebut gagal diwujudkan, maka Indonesia akan bubar tinggal nama dalam sejarah peradaban manusia sebelum tahun 2020.
“Oleh karena itu, siapa saja, baik para pecundang republik mau pun asing beserta antek-anteknya yang mengganggu agenda besar Revolusi Kaki Lima Indonesia, maka APKLI bersama 25 juta PKL akan melawan hingga titik darah penghabisan, apapun resiko dan yang akan terjadi,” ujar Ali.