Jajarannya Banyak Disorot, Kabareskrim Lakukan Evaluasi Kinerja

Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Komjen Pol. Ari Dono Sukmanto menyatakan bahwa pencapaian kerja dan kinerja anggotanya di Indonesia kembali mendapat sorotan. Selain dirinya, Kapolri hingga Presiden Joko Widodo hingga masyarakat kerap menyoroti langkah-langkah jajarannya.

"Dengan seluruh pencapaian yang telah teraih, saya justru berharap, yang paling utama justru menjaga nama baik dan citra jajaran reserse serta Polri pada umumnya. Apa yang sudaj dilakukan untuk masyarakat, bangsa dan negara ini jangan sampai tercederau emosi atau kepentingan-kepentingan pribadi yang justru merusak kerja seluruh tim bernama Bareskrim, institusi bernama Polri. Jangan sampai nila setitil rusak susu sebelanga," tegasnya di Gedung sementara Bareskrim Polri, usai konfrensi video dengan seluruh jajaran reserse di Indonesia, Selasa (08/08/2017).

Acara yang sekaligus juga merupakan analisa dan evaluasi bersama Kapolri, Jenderal Pol. Tito Karnavian itu, menegaskan bahwa pencapaian sebenarnya justru pada terciptanya kepatuhan hukum di masyarakat.

"Pencapaian para direktur di Bareskrim sini hingga jajaran reskrim di wilayah, dianggap telah memuaskan. Tapi bukan itu target bangsa ini. Kepatuhan hukum," jelas Ari.

Berdasarkan data, apresiasi yang diterima Bareskrim karena dianggap telah berhasil menekan berbagai peristiwa pelanggaran hukum yang terjadi di Indonesia. Sebut saja mulai dari Tindak Pidana Perdagangan Manusia yang terungkap oleh Direktorat Tindak Pidana Umum; Pengungkapan kejahatan lingkungan hidup oleh Direktorat Tindak Pidana Tertentu yaitu penyelundupan benih lobster hingga bom ikan; Kasus kejahatan dunia maya oleh Direktorat Siber mulai dari penipuan yang melibatkan warga negara Indonesia dan warga negara asing serta ujaran kebencian; Kasus terkait keuangan dan pangan oleh Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus; Kasus-kasus korupsi oleh Direktorat Tindak Pidana Korupsi, Kasus narkoba dengan tonase besar oleh Direktorat Narkoba. 

"Pengungkapan memang sudah, tapi target lainnya yang masih perlu peningkatan adalah pelayanan dalam penyelesaian perkara. Jiwa melayani jangan sekedar retorika saja. Penerapannya mulai sekarang. Penilaiannya pasti bakal saya ketahui langsung dari masyarakat. Jadi, saya bukan sekedar terima lalu baca laporan di atas kertas saja, loh..." jelas Ari.

Untuk itu, menurutnya, wajah reserse mulai saat ini mesti berganti.

"Sikap yang manis, santun itu mesti jadi panglima bagi seluruh jajaran reserse di Indonesia. Agar masyarakat justru lebih mendekat karena citra hukum jadi tak menakutkan. Dengan itu, pasti tercipta kepatuhan," imbuhnya.