Resmikan Kampung Siaga Bencana, Mensos Kobarkan Semangat Merah Putih
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meresmikan Kampung Siaga Bencana (KSB) ke-502 yang terletak di Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jumat (4/7).
Berdirinya KSB yang diberi nama KSB Mahameru ini dilatarbelakangi oleh kondisi Indeks Risiko Bencana di Kabupaten Malang yang termasuk tinggi dengan skor 219. Dimana secara nasional menempati peringkat ke-9 dari 496 kabulaten/kota yang memiliki risiko bencana tinggi dan sedang.
"Khusus untuk Poncokusumo berpotensi terhadap bencana alam berupa tanah longsor dan erupsi gunung api Bromo dan Semeru," kata Khofifah kepada wartawan usai mengukuhkan KSB bersama Bupati Malang Rendra Kresna dan Anggota Komisi III DPR RI Moreno Soeprapto.
Mensos mengatakan ada tiga desa di Kecamatan Poncokusumo yang sangat rawan terjadi bencana alam. Ketiga desa ini diapit oleh Gunung Bromo dan Gunung Semeru yakni Desa Gubug klakah, Desa Ngadas, dan Desa Pandandari.
Mensos mengatakan ada tiga desa di Kecamatan Poncokusumo yang sangat rawan terjadi bencana alam. Ketiga desa ini diapit oleh Gunung Bromo dan Gunung Semeru yakni Desa Gubug klakah, Desa Ngadas, dan Desa Pandandari.
"Kampung Siaga Bencana dibentuk untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam pengurangan risiko bencana sekaligus peningkatan kapasitas relawan masyarakat dalam penanggulangan berbasis masyarakat," papar Mensos.
Dalam pengukuhan ini hadir para personil Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kabupaten Malang dan Malang Raya serta 60 orang warga Kecamatan Poncokusumo yang telah dilatih dalam hal manajemen bencana, pemetaan daerah rawan bencana, manajemen pengungsian, evakuasi bencana dan skenario simulasi bencana.
Mensos juga memberikan secara simbolis bantuan peralatan bencana baik bagi Dinas Sosial Kabupaten Malang maupun KSB.
Mensos juga memberikan secara simbolis bantuan peralatan bencana baik bagi Dinas Sosial Kabupaten Malang maupun KSB.
Kobarkan Semangat Merah Putih
Usai mengukuhkan KSB Mahameru, di tempat yang sama Mensos juga menyalurkan bantuan sosial non tunai Program Keluarga Harapan (PKH). Sebanyak 500 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Kecamatan Poncokusumo hadir dan mencairkan bansos tahap II dan tahap III sekaligus. Jumlah yang diterimakan Rp1.000.000 per KPM.
Usai penyerahan bansos secara simbolis, Mensos yang tengah menyampaikan arahannya tiba-tiba memanggil para penerima PKH dan anggota KSB. Para tokoh adat suku Tengger, perwakilan TAGANA, pengurus KSB, anak berprestasi keluarga PKH sampai berjajar 30 orang. Warga yang awalnya malu-malu dan ragu mendekat akhirnya memberanikan diri maju ke depan. Lalu khofifah membagikan bendera merah putih dibuat formasi memanjang lapangan.
"Di bulan Agustus ini kita merayakan HUT Kemerdekaan Indonesia. Sekarang saya mengajak semua kembali mengobarkan semangat merah putih di dalam jiwa kita. Semangat cinta Indonesia dan cinta tanah air. Saya minta semuanya yang di depan bentangkan bendera merah putih dan kita nyanyikan lagu Berkibarlah Benderaku," tuturnya bersemangat membimbing seluruh hadirin.
Sementara itu, Ibu-ibu KPM PKH yang tidak maju ke depan tampak tak mau kalah. Demikian pula anak-anak dari KPM PKH berprestasi. Mereka berdiri serentak sambil mengangkat tinggi-tinggi bendera nerah putih ukuran kecil yang ada di genggaman masing-masing.
"Berkibarlah Benderaku , lambang suci gagah perwira. Diseluruh pantai Indonesia kau tetap pujaan bangsa.....Siapa berani menurunkan engkau, serentak rakyatmu membela. Sang merah putih yang perwira
Berkibarlah slama-lamanya," nyanyi mereka serempak.
Mensos yang mengenakan kemeja dan jilbab putih dipadu celana panjang hitam tampak berkeliling berbaur bersama warga. Senyum dan tawa menghiasi bibir mereka yang mendapat sapaan dari perempuan nomor satu di Kementerian Sosial ini.
Usai menyanyikan lagu, Mensos berpesan agar mereka menjaga dan memupuk rasa cinta tanah air dan menjaga kesucian merah putih. Mensos juga meminta agar para orangtua memulainya dari lingkup terkecil yakni keluarga.
"Jangan nodai merah putih dengan narkoba, jangan nodai merah putih dengan terorisme, dan jangan nodai merah putih dengan tindakan intoleransi. Jaga jiwa kita agar tetap merah yang berarti berani dan jaga hati kita agar tepat putih yang berarti suci," tuturnya.
Setelah selesai, khofifah meminta bendera merah putih tersebut dibawa ke rumah dan dikibarkan di halaman rumah masing-masing sampai puncak HUT RI tanggal 17 Agustus nanti. (*)
(Biro Humas Kemensos RI)