Jatah Bagasi Etihad Membingungkan, Penumpang Terpaksa Bayar Overload Rp9 Juta
Abrar Ridha, mahasiswa Al-Azhar Kairo asal Aceh yang hendak kembali menuntut ilmu ke Mesir mengaku terkejut ketika petugas counter maskapai Etihad Airways menyodorkan tambahan biaya bagasi ketika check-in di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.
Tambahan biaya bagasi yang tidak disangka-sangkanya itu lumayan besar untuk kantong seorang mahasiswa. Sementara sepengetahuan dia, jatah bagasinya masih tersisa.
"Di kwitansi Etihad tertulis 25+25 kg, padahal ketika ditimbang 44,7 kg," kisah Abrar.
Pihak counter, lanjut Abrar bersikukuh jatah bagasi yang disediakan maskapai asal Uni Emirat Arab tidak seperti yang tertera di kwitansi. Tanpa penjelasan yang memadai, mereka langsung menyodorkan tambahan biaya USD625 atau sekitar Rp9.021.900.
"Pihak counter tidak menjelaskan bayar per kg, dari overload 23kg. Dia langsung mengatakan total bayarnya USD625," ujarnya.
"Kenapa sebelum penerbangan tidak ada pemberitahuan dari Etihad kalau bagasi saya 23 kg, bukan 40 kg, sebelum berangkat, setelah refund," tutur Abrar.
Hingga saat ini, Ia belum mendapatkan penjelasan yang memuaskan terkait peristiwa ini. Pihak travel yang dihubungi pun tidak dapat berbuat banyak. Mereka justru menyesalkan kejadian tersebut dan menduga petugas counternya telah melakukan kesalahan.
"Karena di airport itu banyak yang masih magang," penggalan rekaman percakapan pihak travel dengan Abrar.
Abrar yang terdesak dengan jam penerbangan, akhirnya tak punya pilihan lain. Ia terpaksa membayar biaya overload bagasi yang dipatok petugas counter Etihad tersebut.
"Dia menakuti saya dengan kata pesawat mau boarding. Bapak pilih bayar denda atau barangnya ditinggal. Karena diantara barang ada makanan ibu saya, akhirnya saya pilih bayar saja," tuturnya.
Pesawat Etihad Airways dengan nomor penerbangan EY475 yang ditumpangi Abrar dijadwalkan berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 17.55 WIB pada tanggal 13 Juli lalu. Ia transit di Abu Dhabi kurang dari dua jam sebelum bertolak ke Kairo. (*)