TVRI dan MetroTV Pemegang Hak Siar Asian Para Games 2018

TVRI dan MetroTV adalah dua stasiun televisi yang menjadi pemegang hak siar atau official broadcaster Asian Para Games 2018. Sementara enam televisi asing lain juga sudah konform, sisanya masih dalam proses.

Namun, Marco Yacub, Direktur Broadcast Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) menolak membuka informasi berapa biaya lisensi yang harus dibayarkan stasiun televisi pemegang hak siar.

"Saya tidak bisa mengekspos soal biaya lisensi," jawabnya singkat di Press Conference, Indonesia 2018 Asian Para Games, di GBK Arena Jakarta kemarin (24/9).

Akhmad SEF, Vice Director Broadcaster INAPGOC beralasan pihaknya tidak terlalu mempermasalahkan biaya, sebab yang terpenting menurutnya adalah komitmen stasiun televisi dalam menyiarkan Asian Para Games 2018.

"Bukan masalah jumlah uangnya. Tapi masalah komitmen televisi digital dalam menyiarkan Asian Para Games. Mungkin karena komitmen MetroTV lah yang menjadi alasan menunjuk mereka. Karena itu kita tidak ngomongin jumlah nya," terang Akhmad.

"ASEAN Para Games dulu juga nggak ada yang nayangin. Jarang kan stasiun teve mau, mungkin rugi juga, kalau ada teve yang mau. Mereka mau menukar siaran prime time mereka dengan Asian Para Games itu kan harus diapresiasi," sambungnya.

Selain itu, Akhmad juga enggan membeberkan biaya broadcast Asian Para Games 2018. Seperti diketahui, sebelumnya pada Asian Games 2018 digelontorkan anggaran mencapai Rp800 miliar untuk keperluan biaya broadcast.

"Kita jauh dari itu. Jangan dibandingin.

Saya nggak hafal ya. Tapi bisa dilihat di tender Kemenpora," jelasnya.

Sejauh ini, divisi broadcast INAPGOC memaparkan selain TVRI dan MetroTV, teve asing yang sudah konform sebagai Right Holding Broadcaster (RHB) termasuk NHK, National Geographic, Stasiun Televisi Iran, Kazakhtan, dan Thailand.

"Yang masih dalam tahap proses, KBS dari Korea dan beberapa teve lain," kata Marco.

Peraturan terkait hak siar, hampir sama dengan Asian Games 2018. Kamera video Non Rightn Holding (NRH) untuk stasiun televisi bukan pemegang hak siar dilarang masuk ke dalam venue pertandingan.

"Untuk NRH, di setiap venue tidak boleh bawa kamera. Ketemu atlet hanya bisa di mixed zone," jelasnya. "Pemegang hak siar tentunya mendapat semua akses." (*)