Bos McLaren Ancam Hengkang dari Formula 1
F1 punya Concorde Agreement yang akan habis pada 2020. Berdasarkan perjanjian tersebut, tim-tim besar mendapatkan porsi hadiah uang yang lebih besar dibandingkan tim-tim kecil.
Liberty Media dalam hal ini selaku promotor dikabarkan ingin mengubah pembagian uang tersebut menjadi lebih merata.
![]() |
|
CEO McLaren, Zak Brown mengancam akan keluar dari ajang Formula 1 jika usulan perubahan regulasi tidak sesuai dengan rencana jangka panjang tim.
Salah satu usulan dimaksud adalah terkait pembagian keuntungan yang lebih adil bagi tim-tim kecil. Usulan tersebut memantik penolakan dari sejumlah klub besar.
Untuk diketahui, F1 punya Concorde Agreement yang akan habis pada 2020. Berdasarkan perjanjian tersebut, tim-tim besar mendapatkan porsi hadiah uang yang lebih besar dibandingkan tim-tim kecil.
Liberty Media dalam hal ini selaku promotor dikabarkan ingin mengubah pembagian uang tersebut menjadi lebih merata.
"Jika dua syarat itu dipenuhi, maka daya saing semua tim akan lebih cepat. F1 memang punya periode di mana sebuah tim menjadi dominan, tetapi F1 yang hebat adalah tidak ada dominasi lagi," kata Zak Brown, seperti dilansir GPBlog, Senin (25/3).
"Bagi McLaren semua jelas, bagus dari sisi finansial dan punya daya saing yang adil serta kompetitif," sambungnya.
Selain McLaren, penolakan terkait rencana perubahan regulasi itu juga datang dari Scuderia Ferrari yang merupakan tim tradisional di F1. Mereka juga mengancam akan keluar jika aturan tersebut direvisi.
Asal tahu saja, Federasi Balap Mobil Internasional (FIA), Liberty Media selaku promotor F1, dan perwakilan dari 10 tim dijadwalkan akan mengadakan pertemuan pada beberapa pekan mendatang. Salah satu poin penting yang akan dibahas adalah terkait perubahan regulasi untuk tahun 2021 itu.
Salah satu usulan dimaksud adalah terkait pembagian keuntungan yang lebih adil bagi tim-tim kecil. Usulan tersebut memantik penolakan dari sejumlah klub besar.
Untuk diketahui, F1 punya Concorde Agreement yang akan habis pada 2020. Berdasarkan perjanjian tersebut, tim-tim besar mendapatkan porsi hadiah uang yang lebih besar dibandingkan tim-tim kecil.
Liberty Media dalam hal ini selaku promotor dikabarkan ingin mengubah pembagian uang tersebut menjadi lebih merata.
"Jika dua syarat itu dipenuhi, maka daya saing semua tim akan lebih cepat. F1 memang punya periode di mana sebuah tim menjadi dominan, tetapi F1 yang hebat adalah tidak ada dominasi lagi," kata Zak Brown, seperti dilansir GPBlog, Senin (25/3).
"Bagi McLaren semua jelas, bagus dari sisi finansial dan punya daya saing yang adil serta kompetitif," sambungnya.
Selain McLaren, penolakan terkait rencana perubahan regulasi itu juga datang dari Scuderia Ferrari yang merupakan tim tradisional di F1. Mereka juga mengancam akan keluar jika aturan tersebut direvisi.
Asal tahu saja, Federasi Balap Mobil Internasional (FIA), Liberty Media selaku promotor F1, dan perwakilan dari 10 tim dijadwalkan akan mengadakan pertemuan pada beberapa pekan mendatang. Salah satu poin penting yang akan dibahas adalah terkait perubahan regulasi untuk tahun 2021 itu.