Pembibitan Sawo Raksasa, Alpukat Kendil dan Klengkeng Kateki Dilirik Kementan

Dirjen Hortikultura Suwandi di lokasi pembibitan sawo, alpukat dan klengkeng, Sawo raksasa Dusun Teki, Desa Kebonrejo, Kecamatan Salaman Magelang, Jawa Tengah
Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi buah-buahan lokal, yang tidak hanya dikonsumsi dalam negeri, namun hingga diekspor.

  • Lokasi pembibitan sawo raksasa dan klengkeng keteki di Dusun Teki, Desa Kebonrejo, Kecamatan Salaman, Magelang Jawa Tengah. Foto: Humas Kementan.

Salah satu upaya yang dilakukan yakni mendorong perkembangan sentra pembibitan di berbagai daerah. Salah satu daerah sentra pembibitan yang menjadi perhatian Kementan yakni Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.


Di daerah ini tepatnya di Dusun Teki, Desa Kebonrejo, Kecamatan Salaman, terdapat sentra pembibitan sawo raksasa atau disebut Mamey Sapote asal Meksiko dan klengkeng keteki. Kemudian Dusun Brengkel 1, Desa Brengkel Kecamatan Salaman merupakan sentra pembibitan alpukat.


"Bibit buah di daerah ini merupakan bibit unggul. Bibitnya tersedia kapan saja dan jumlahnya banyak. Buah yang dihasilkan berkualitas sangat bagus," demikian dikatakan Suwandi saat meninjau sentra pembibitan di Magelang, Kamis (18/4).

Akan hal ini, Suwandi optimis dengan berkembangnya sentra pembibitan seperti ini, produksi buah lokal semakin meningkat dan kualitasnya pun semakin meningkat. Dengan demikian, buah lokal semakin mendominasi pasar domestik dan ekspor. Upaya pemerintah guna menekan impor melalui substitusi pun optimis bisa dilakukan lebih cepat.

"Bagi petani di seluruh Indonesia, bisa datang belajar ke Magelang belajar pembibitan. Bagi yang mau beli, silahkan datang juga ke Magelang. Kita majukan budidaya buah lokal. Kualitas buah kita jauh lebih bagus," ujarnya.

Saat mendampingi kunjungan Dirjen Hortikultura ini, pengelolaan pembibitan sawo, alpukat dan klengkeng, Mugiyanto menuturkan jenis sawo raksasa mamey sapote yang dikembangkan antara lain Magana, Loreta, Havana dan Qiwes. Berat sawo raksasa bisa di atas 2 kg per buah yang rasanya mirip ubi Cilembu.

"Sawo raksasa sudah dikembangkan 5 tahun. Sepanjang waktu berbuah terus, tidak mengenal musim. Buahnya dari kembang sampai bisa dipanen (konsumsi -red) kurang lebih 9 bulan," tuturnya.

Di Dusun Teki, Desa Kebonrejo ini Mugiyanto pun melakukan pembibitan klengkeng. Klengkengnya mencapai... (Klik: Selengkapnya)