Jubir BPN Ajak "Kampret" Berubah Jadi Kalong, Ajak "Cebong" Berubah Jadi Kodok
Habis Pilpres, Faldo Maldini ajak Kampret Berubah Jadi Kalong, Cebong Berubah Jado Kodok. Apa maksudnya?
Ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) yang baru saja berlalu diharapkan menjadi pembelajaran politik bagi masyarakat, khususnya bagi dua kubu politik yang berseteru.
Dua kubu yang dimaksud itu adalah kubu "cebong" yang selama ini kerap diidentikkan sebagai pendukung pasangan calon (paslon) 01 dan kubu "kampret" pendukung paslon 02.
Menurut juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Faldo Maldini, harusnya kedua kubu bisa tumbuh semakin dewasa. Berubah menjadi lebih mantang pemahaman politiknya.
Ajakan untuk berubah itu disampaikan Faldo di ujung video yang berjudul "PRABOWO (MUNGKIN) GABUNG JOKOWI." Dalam video berdurasi 18 menit 44 detik itu, ia mengklarifikasi perubahan sikap politiknya yang ditafsirkan negatif oleh berbagai kalangan, khususnya elit kubu 02. Ia membantah jika dia sudah berubah menjadi cebong.
"Kalau lu nuduh gue jadi cebong, masuk kolam IQ 200 sekolam. Lu salah banget. Salah banget!," ulang Faldo hingga tiga kali di channel YouTube nya saat ditonton Bagus.co.
"Yang bener gua dari kampret, ya istilahnya sekarang, jadi kalong." "Mengalami proses menjadi lebih dewasa dalam demokrasi," imbuhnya.
Menurut Faldo, dalam politik kita juga harus bermetamorfosis dan bertransformasi. Pelajaran Pilpres lalu, sebutnya harus bisa menjadi amunisi untuk terus berkembang.
"Jangan sampai kita nggak ada progress. Nggak bermetamorfosis. Jadi kita nggak belajar," tansasnya.
Lalu ia menjelaskan perbedaan kalong dengan kampret. Dikatakan, kalong adalah kampret yang lebih dewasa. "Bisa terbang melihat dunia jauh lebih luas," sebutnya.
Dengan kata lain, jelasnya ada proses transformasi dari monolog menjadi berdialog. Dari menyerang menjadi mengkritisi. Dari mengompori menjadi lebih menghargai.
Lebih lanjut ia juga berharap pendukung kubu 01 ikut berubah. Yaitu dari cebong menjadi kodok.
"Bermetamorfosis lah menjadi kodok. Yang bisa hidup di dua alam. Amphibi. Yang bisa melihat demokrasi ini lebih berwarna. Bahwa ada orang yang nggak sama dengan elu. Dan elu harus menerima perbedaan itu," ajaknya.
Dengan begitu, tidak menutup kemungkinan siapa pun pemenang Pilpres kali ini, kedua kubu bisa berkoalisi. Ia menyarankan nama koalisinya: Koalisi Kodok Kalong atau Kalong Kodok.
Dua kubu yang dimaksud itu adalah kubu "cebong" yang selama ini kerap diidentikkan sebagai pendukung pasangan calon (paslon) 01 dan kubu "kampret" pendukung paslon 02.
Menurut juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Faldo Maldini, harusnya kedua kubu bisa tumbuh semakin dewasa. Berubah menjadi lebih mantang pemahaman politiknya.
Ajakan untuk berubah itu disampaikan Faldo di ujung video yang berjudul "PRABOWO (MUNGKIN) GABUNG JOKOWI." Dalam video berdurasi 18 menit 44 detik itu, ia mengklarifikasi perubahan sikap politiknya yang ditafsirkan negatif oleh berbagai kalangan, khususnya elit kubu 02. Ia membantah jika dia sudah berubah menjadi cebong.
"Kalau lu nuduh gue jadi cebong, masuk kolam IQ 200 sekolam. Lu salah banget. Salah banget!," ulang Faldo hingga tiga kali di channel YouTube nya saat ditonton Bagus.co.
"Yang bener gua dari kampret, ya istilahnya sekarang, jadi kalong." "Mengalami proses menjadi lebih dewasa dalam demokrasi," imbuhnya.
Menurut Faldo, dalam politik kita juga harus bermetamorfosis dan bertransformasi. Pelajaran Pilpres lalu, sebutnya harus bisa menjadi amunisi untuk terus berkembang.
"Jangan sampai kita nggak ada progress. Nggak bermetamorfosis. Jadi kita nggak belajar," tansasnya.
Lalu ia menjelaskan perbedaan kalong dengan kampret. Dikatakan, kalong adalah kampret yang lebih dewasa. "Bisa terbang melihat dunia jauh lebih luas," sebutnya.
Dengan kata lain, jelasnya ada proses transformasi dari monolog menjadi berdialog. Dari menyerang menjadi mengkritisi. Dari mengompori menjadi lebih menghargai.
Lebih lanjut ia juga berharap pendukung kubu 01 ikut berubah. Yaitu dari cebong menjadi kodok.
"Bermetamorfosis lah menjadi kodok. Yang bisa hidup di dua alam. Amphibi. Yang bisa melihat demokrasi ini lebih berwarna. Bahwa ada orang yang nggak sama dengan elu. Dan elu harus menerima perbedaan itu," ajaknya.
Dengan begitu, tidak menutup kemungkinan siapa pun pemenang Pilpres kali ini, kedua kubu bisa berkoalisi. Ia menyarankan nama koalisinya: Koalisi Kodok Kalong atau Kalong Kodok.