Serukan Referendum, Bekasi Ingin Pisah dari Jawa Barat: Bexit, Bekasi Exit!
Desakan agar Bekasi lepas dari Jawa Barat (Jabar) dan bergabung dengan DKI Jakarta kian meluas dan masif. Seruannya mirip Brexit, saat Inggris ingin keluar dari Uni Eropa. Dalam perkara ini warganet menyebut Bexit, alias Bekasi Exit.
Wacana agar Bekasi lepas dari Jabar ini mula-mula dikumandangkan langsung oleh orang nomor satu kota tersebut: Rahmat Effendi, sehari sebelum upacara HUT RI ke 74, Jumat (16/8) lalu.
Pepen, sapaan akrab Sang Walikota, mengatakan gagasan itu muncul setelah Bupati Bogor Ade Yasin dan Wali Kota Bogor Bima Arya menyuarakan pembentukan Provinsi Bogor Raya atau Provinsi Pakuan Bhagasasi.
Mereka kemudian mengajak 10 kota dan kabupaten untuk bergabung, yakni Kabupaten Bogor, Bogor Barat, Bogor Timur, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Cianjur dan Depok. Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi juga turut digoda.
Namun Bekasi ogah. Mereka lebih memilih bergabung dengan DKI Jakarta. Pepen mengaku lebih senang jika Bekasi menjadi Jakarta Tenggara.
"Mungkin Bekasi itu lebih identik dengan Jakarta, karena secara kultur, budaya yang Betawi," kata Pepen.
Apalagi jika menilik Polres Metro Bekasi Kota yang sampai saat ini di bawah naungan Polda Metro Jaya. Begitupun dengan Komando Distrik Militer 0507 Bekasi di bawah naungan Kodam Jaya/Jayakarta. "Hanya administrasi pemerintahan ke Jawa Barat," tandasnya.
Ia bahkan sesumbar mengatakan, jika dilakukan referendum, 70 hingga 80 persen warga Bekasi setuju dengan idenya itu. "Kalau dijajak pendapat, pasti 60, 70, 80 persen lah, karena DKI kan punya support yang luar biasa," lanjut Pepen, kemarin.
Kendati demikian ia menolak jika keinginannya tersebut, tergoda oleh potensi kucuran dana yang melimpah di DKI. Gagasannya itu lebih karena faktor sejarah dan kultur Bekasi yang dianggap lebih dekat dengan Jakarta.
"Pakuan kan Bogor, kawasan Bogor lah, Sukabumi lah. Kalau Bhagasasi kan tahun 450-an sudah ada raja Purnawarman, dari Kerajaan Tarumanagara," jelasnya.
"Bukan persoalan dana. Awalnya dipancing. Nah katanya ada DKI Jakarta Tenggara, what ever lah. Pada prinsipnya, sepanjang semua adalah kepada kepentingan dan percepatan pembangunan, kenapa tidak?," Lanjut Pepen.
Anggota Komisi I DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata menilai gagasan itu cukup strategis dan memenuhi syarat. Selain faktor sejarah dan budaya, keberadaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang telah menjadi ikatan emosional yang kuat antara Bekasi dan Jakarta selama ini.
"Semua akan berpulang kepada aspirasi atau jawaban warga Kota Bekasi itu sendiri," kata Ariyanto, Minggu (18/8).
Lalu apa kata Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil?
Dia mengaku keberatan. Menurut Kang Emil, panggilan karibnya, wacana itu kurang relevan. Hal sama juga berlaku terhadap gagasan pembentukan provinsi baru Bogor Raya. Menurutnya, akan lebih baik jika semua kabupaten/kota tersebut tetap berada dalam wilayah Provinsi Jabar.
"Yang relevan itu pemekaran kabupaten kota karena isu pemekaran itu ada pada pelayanan publik yang terlalu jauh, yang terlalu repot," tutur Emil, usai Rapat Paripurna DPRD Jabar di Kota Bandung, kemarin.
Lalu bagaimana respon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan? Apakah mau menerima Bekasi menjadi bagian dari wilayahnya?
Sayangnya, ia tidak menjawab iya atau tidak. Anies menyerahkan keputusan tersebut kepada Pemerintah Pusat. Jika oke, Anies mengaku tak keberatan.
"Kalau keputusan pemerintah pusat ya, Jakarta menjalankan. Kan keputusannya lewat Undang Undang atau Peraturan Pemerintah, maka kita berkewajiban menjalankan. Maka prosesnya bukan dengan DKI tapi pemerintah pusat," terang Anies.
Melihat perkembangan wacana Bekasi menjadi Jakarta Tenggara kian menguat, sejumlah warganet Bekasi mulai berhayal.
"Aku akan jadi anak jakarta tenggara," hayal akun @windnesday. "Pak Anis pasti bangga," timpal @deathadeer. "Wacana yang briliant dan segar. Up terus, jangan kasi kendor," dukung @Aef_good.
"Tanah kelahiran be like Dulu sampe sekarang: Bekasi Masa depan : Jakarta Tenggara," tulis @zaimalc berangan-angan.
Demikian halnya dengan @irfanfa68557451. Menurutnya kultur Jakarta dan Bekasi cocok. "Setuju aja sih. Secara klo diliat dr kultur budaya bekasi cocok ke JKT," sebutnya. "Jakarta Tenggara. Setuju aja, biar Bekasi ga di anggap kota dr planet lain," seloroh @novia_0713.
Akun @haqqa1988, tak sabaran. Ia bertanya-tanya kapan jadinya Bekasi menggelar referendum atau jajak pendapat. "Hayolah kapan nih referendum kota Bekasi," tanya dia. "Saingan Brexit: BEXIT Siap-siap referendum," sahut @rinarosliana. Planet Bekasi emang beda... Pake referendum segala kayak Brexit," kelakar @miawisme. "Mohon jangan menuntut merdeka," ingat akun @mas_gemblung. "Jakarta mau menerima Bekasi tidak?," canda @ohhinsomnia.
Daerah pinggiran Jakarta yang lain, juga tak mau kalah dengan Bekasi. Mereka juga ingin gabung dengan Jakarta.
"Setujulah, Bogor sekalian. Gubernur Jawa Barat ngurus Bandung aja bisa nya," usul @apan_wae. "Ayo Karawang jgn mau kalah. Jakarta Timur Jauh. Far-East Jakarta," ajak @lholhaklholhok. "Cuma nyetor duit doang ke Bandung, mending ikut Jakarta lebih dekat kesana," kicau @SukmaDarmawan8.
Namun banyak juga yang menolak. Akun @shda_agatha baru setuju jika Gubernur DKI Jakarta saat ini dipimpin Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Anies mundur & BTP yg pegang Jakarta baru gw setuju deh. Bekasi punya cikarang sbg kawasan industri terbesar se asia tenggara itu, kalau nnti di otak-atik gmn? Tanah abang aja berantakan gitu," khawatir dia.
"Janganlah...Walikota Bekasi lebih hebat dari gubernur Jakarta...! Sori...Bro! No way!," tolak @Junihadihasan. "Jakarta aja yang jadi Bekasi Barat Daya," saran @pipihrumi.
Senada, akun @bob666rock juga mengajak Jakarta yang bergabung ke Bekasi. "Jakarta aja yg gabung sama bekasi deh," ajaknya
|
Wacana agar Bekasi lepas dari Jabar ini mula-mula dikumandangkan langsung oleh orang nomor satu kota tersebut: Rahmat Effendi, sehari sebelum upacara HUT RI ke 74, Jumat (16/8) lalu.
Pepen, sapaan akrab Sang Walikota, mengatakan gagasan itu muncul setelah Bupati Bogor Ade Yasin dan Wali Kota Bogor Bima Arya menyuarakan pembentukan Provinsi Bogor Raya atau Provinsi Pakuan Bhagasasi.
Mereka kemudian mengajak 10 kota dan kabupaten untuk bergabung, yakni Kabupaten Bogor, Bogor Barat, Bogor Timur, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Cianjur dan Depok. Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi juga turut digoda.
Namun Bekasi ogah. Mereka lebih memilih bergabung dengan DKI Jakarta. Pepen mengaku lebih senang jika Bekasi menjadi Jakarta Tenggara.
"Mungkin Bekasi itu lebih identik dengan Jakarta, karena secara kultur, budaya yang Betawi," kata Pepen.
Apalagi jika menilik Polres Metro Bekasi Kota yang sampai saat ini di bawah naungan Polda Metro Jaya. Begitupun dengan Komando Distrik Militer 0507 Bekasi di bawah naungan Kodam Jaya/Jayakarta. "Hanya administrasi pemerintahan ke Jawa Barat," tandasnya.
Ia bahkan sesumbar mengatakan, jika dilakukan referendum, 70 hingga 80 persen warga Bekasi setuju dengan idenya itu. "Kalau dijajak pendapat, pasti 60, 70, 80 persen lah, karena DKI kan punya support yang luar biasa," lanjut Pepen, kemarin.
Kendati demikian ia menolak jika keinginannya tersebut, tergoda oleh potensi kucuran dana yang melimpah di DKI. Gagasannya itu lebih karena faktor sejarah dan kultur Bekasi yang dianggap lebih dekat dengan Jakarta.
"Pakuan kan Bogor, kawasan Bogor lah, Sukabumi lah. Kalau Bhagasasi kan tahun 450-an sudah ada raja Purnawarman, dari Kerajaan Tarumanagara," jelasnya.
"Bukan persoalan dana. Awalnya dipancing. Nah katanya ada DKI Jakarta Tenggara, what ever lah. Pada prinsipnya, sepanjang semua adalah kepada kepentingan dan percepatan pembangunan, kenapa tidak?," Lanjut Pepen.
Anggota Komisi I DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata menilai gagasan itu cukup strategis dan memenuhi syarat. Selain faktor sejarah dan budaya, keberadaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang telah menjadi ikatan emosional yang kuat antara Bekasi dan Jakarta selama ini.
"Semua akan berpulang kepada aspirasi atau jawaban warga Kota Bekasi itu sendiri," kata Ariyanto, Minggu (18/8).
Lalu apa kata Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil?
Dia mengaku keberatan. Menurut Kang Emil, panggilan karibnya, wacana itu kurang relevan. Hal sama juga berlaku terhadap gagasan pembentukan provinsi baru Bogor Raya. Menurutnya, akan lebih baik jika semua kabupaten/kota tersebut tetap berada dalam wilayah Provinsi Jabar.
"Yang relevan itu pemekaran kabupaten kota karena isu pemekaran itu ada pada pelayanan publik yang terlalu jauh, yang terlalu repot," tutur Emil, usai Rapat Paripurna DPRD Jabar di Kota Bandung, kemarin.
Lalu bagaimana respon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan? Apakah mau menerima Bekasi menjadi bagian dari wilayahnya?
Sayangnya, ia tidak menjawab iya atau tidak. Anies menyerahkan keputusan tersebut kepada Pemerintah Pusat. Jika oke, Anies mengaku tak keberatan.
"Kalau keputusan pemerintah pusat ya, Jakarta menjalankan. Kan keputusannya lewat Undang Undang atau Peraturan Pemerintah, maka kita berkewajiban menjalankan. Maka prosesnya bukan dengan DKI tapi pemerintah pusat," terang Anies.
Melihat perkembangan wacana Bekasi menjadi Jakarta Tenggara kian menguat, sejumlah warganet Bekasi mulai berhayal.
"Aku akan jadi anak jakarta tenggara," hayal akun @windnesday. "Pak Anis pasti bangga," timpal @deathadeer. "Wacana yang briliant dan segar. Up terus, jangan kasi kendor," dukung @Aef_good.
"Tanah kelahiran be like Dulu sampe sekarang: Bekasi Masa depan : Jakarta Tenggara," tulis @zaimalc berangan-angan.
Demikian halnya dengan @irfanfa68557451. Menurutnya kultur Jakarta dan Bekasi cocok. "Setuju aja sih. Secara klo diliat dr kultur budaya bekasi cocok ke JKT," sebutnya. "Jakarta Tenggara. Setuju aja, biar Bekasi ga di anggap kota dr planet lain," seloroh @novia_0713.
Akun @haqqa1988, tak sabaran. Ia bertanya-tanya kapan jadinya Bekasi menggelar referendum atau jajak pendapat. "Hayolah kapan nih referendum kota Bekasi," tanya dia. "Saingan Brexit: BEXIT Siap-siap referendum," sahut @rinarosliana. Planet Bekasi emang beda... Pake referendum segala kayak Brexit," kelakar @miawisme. "Mohon jangan menuntut merdeka," ingat akun @mas_gemblung. "Jakarta mau menerima Bekasi tidak?," canda @ohhinsomnia.
Daerah pinggiran Jakarta yang lain, juga tak mau kalah dengan Bekasi. Mereka juga ingin gabung dengan Jakarta.
"Setujulah, Bogor sekalian. Gubernur Jawa Barat ngurus Bandung aja bisa nya," usul @apan_wae. "Ayo Karawang jgn mau kalah. Jakarta Timur Jauh. Far-East Jakarta," ajak @lholhaklholhok. "Cuma nyetor duit doang ke Bandung, mending ikut Jakarta lebih dekat kesana," kicau @SukmaDarmawan8.
Namun banyak juga yang menolak. Akun @shda_agatha baru setuju jika Gubernur DKI Jakarta saat ini dipimpin Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Anies mundur & BTP yg pegang Jakarta baru gw setuju deh. Bekasi punya cikarang sbg kawasan industri terbesar se asia tenggara itu, kalau nnti di otak-atik gmn? Tanah abang aja berantakan gitu," khawatir dia.
"Janganlah...Walikota Bekasi lebih hebat dari gubernur Jakarta...! Sori...Bro! No way!," tolak @Junihadihasan. "Jakarta aja yang jadi Bekasi Barat Daya," saran @pipihrumi.
Senada, akun @bob666rock juga mengajak Jakarta yang bergabung ke Bekasi. "Jakarta aja yg gabung sama bekasi deh," ajaknya