Penyerangan Terhadap Wiranto Diduga untuk Gagalkan Pelantikan
DOK. Valentino/Bagus.co |
Sekelompok elemen bangsa yang terdiri dari Lembaga Pengkajian Informasi Pembangunan Bangsa (LPIPB), Seknas Jokowi DKI Jakarta dan Seknas Dakwah Jokowi Jabodetabek mengecam keras peristiwa yang terjadi atas
penyerangan terhadap Menkopulhukam Wiranto.
"Kami tidak menyalahkan siapapun, tapi kami berharap kedepan aparat keamanan dapat meningkatkan pengamanan terhadap pejabat negara," kata Monisyah di Jakarta, Jumat (11/10) dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi.
Selain itu ia juga mengajak seluruh komponen anak bangsa lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap kelompok-kelompok radikal. Apalagi menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden pada tanggal 20 Oktober nanti.
"Kami pengurus LPIPB mengajak seluruh pendukung Jokowi - H Amin Maruf pada pilpres yang lalu untuk mengawal dan mensukseskan pelantikan ini," lanjutnya.
Senada, sekretaris Seknas Jokowi Jon Sinaga SH juga mengungkapkan keprihatinannya atas peristiwa yang terjadi kepada Menkopolhukam Wiranto. Ia berharap semua pihak bisa menghargai keputusan MK dari hasil pilpres 2019 agar tidak lagi mengganggu acara pelantikan presiden dan wakil presiden.
Ia meminta jika ada perasaan tidak suka atas individu-individu tertentu, tidak dengan melakukan tindakan anarkis, untuk menunjukkan jati diri.
"Kita bangga beberapa negara mengakui demokrasi di Indonesia sudah sangat baik, perlu dicontoh, tapi mengapa sekarang terjadi anarkisme terhadap individual, itu artinya ada jaringan-jaringan yang tidak suka terhadap pemerintahan sekarang ini," duga Jon Sinaga.
Atas nama Seknas Jokowi DKI Jakarta, ia mohon aparat kepolisian lebih hati-hati terhadap kelompok-kelompok radikalisme. Ia berharap kelompok radikal semacam ini bisa dituntaskan sampai keakar-akarnya.
Di sisi lain, Seknas Dakwah Jokowi DKI Jakarta, Rizal Maulana menilai peristiwa yang menimpa Menkopulhukam Wiranto bukan katena dendam pribadi. Tapi rangkaian untuk menggagalkan pelantikan Joko Widodo dan Kiyai Amin Maruf.
Ia menyebut, tidak sepantasnya di dalam negara yang merdeka dan berdaulat terjadi berbagai kekerasan terhadap salah satu pemimpin negara. Seluruh komponen ulama di Seknas Dakwah Jokowi meminta agar hukum bisa ditegakkan terhadap pelaku.
"Sebab itu kami 1.000 ulama dalam Seknas Dakwah Jokowi sangat mengecam dan mengutuk sangat keras kejadian ini. Allah tidak pernah rela melihat umatnya menyakiti satu umat dengan yang lain, menyakiti satu dengan yang lain," tuturnya.
Seperti diketahui, Wiranto ditusuk menggunakan kunai beberapa kali di bagian perut dan mengakibatkan luka. Saat ini Wiranto masih dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.