Untuk Ibu Kota Baru, Isran Noor Siapkan Lahan 2 Kali Lipat Dari Yang Diumumkan

  • Monumen Pancasila. Dok. Kementerian PUPR
Ibu kota negara (IKN) baru nantinya akan cukup luas. Bahkan luasannya belum lama ini ditambah dua kali lipat dari yang diumumkan sebelumnya.

"Ketika diumumkan 180 ribu hektare, Gubernur menyiapkan 366 ribu hektare," kata Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor di Jakarta, Kamis (11/10).

Itu artinya, ibu kota baru nantinya akan 5 kali lebih luas dari ibu kota saat ini: Jakarta. Diketahui luas Jakarta 66.150 hektar.

Isran beralasan, diperluasnya kawasan ibu kota tersebut bertujuan agar kebutuhan lahan untuk pembangunan jangka panjang terpenuhi. Selain itu, perluasan ini juga untuk mengurangi perambahan hutan secara ilegal. Karena kawasan hutannya sudah ditetapkan sebagai lahan ibu kota.

"Kan ibu kota ini tidak sesaat. Untuk jangka waktu yang lama. Bukan hanya untuk satu sampai dua abad," tambahnya.

Ia juga menjamin, lahan seluas itu tidak akan ada sengketa. Karena lahan yang disiapkan untuk wilayah ibu kota baru memang adalah milik negara. "Jadi semua ini tidak ada masaalah," jamin mantan mantan Bupati Kutai Timur itu.

Meskipun ia mengakui, jika di lahan yang telah ditetapkan sebagai kawasan IKN itu sebagian diantaranya sudah dikelola oleh pihak ketiga, baik yang digarap oleh masyarakat maupun perusahaan pemilik izin HGU.

"Tambang misalnya. Ada juga kebun. Tapi (mereka) tidak memiliki sertifikat kepemilikan," jelasnya

Untuk memastikan lahan untuk ibu kota itu aman: tidak terjadi aksi jual-beli, ia mengaku sudah mengeluarkan peraturan gubernur (Pergub) revitalisasi dan penataan khusus nonkomersial.

"Jadi di situ tidak diperkenankan namanya jual beli lahan," tandasnya.

Dalam pikirannya, Isran memperkirakan tidak semua lahan tersebut akan tumbuh hutan beton. Akan tetapi, menjadi kawasan hutan kota yang luas dan tertata. Sebagaimana konsep yang diwacananakan yaitu forest city.

"Dipikran saya ibu kota baru akan kembali seperti zaman dulu. Orang sekarang kan suka kembali ke alam. Supaya ada buat jalan kaki, arena sejuk, hutan," bayang Isran.

Seperti diketahui, saat IKN diumumkan pindah ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara pada 26 Agustus lali, Presiden Joko Widodo menyampaikan ibu kota akan berdiri di atas lahan seluas 180 ribu hektare.

Namun, Pemprov Kaltim kemudian menyiapkan lahan yang lebih luas dari yang disebutkan Presiden. Awalnya 230 ribu hektar. Belakangan, ditambahkan lagi menjadi 366 ribu hektar. Atau dua kali lipat dari yang diumumkan Presiden Jokowi sebelumnya.