WOW! 16 Penumpang di Aceh Tertinggal Pesawat, Lion Beri Penginapan Gratis
Lion Air, kata Danang sudah memfasilitasi akomodasi (penginapan di hotel) dan pemindahan jadwal keberangkatan (transfer flight) pada penerbangan berikutnya nomor JT-397 pada Selasa (26/ 11), tanpa dikenakan biaya
Sebanyak 16 penumpang pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-3397 dari Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh (BTJ) ke Bandar Udara Internasonal Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara (KNO) pada Senin (25/11) lalu, sudah ditangani pihak manajemen sesuai sesuai prosedur (SOP).
JAKARTA, Bagus - Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan pesawat yang digunakan untuk penerbangan JT-3397 adalah armada besar, yaitu Airbus 330-900NEO, berkapasitas 436 tempat duduk kelas ekonomi. Pesawat ini, kata dia sudah menjalani pemeriksaan lebih awal (pre-flight check) dan dinyatakan laik terbang (airworthy for flight).
Untuk diketahui, penerbangan JT-3397 dioperasikan sebagai penerbangan tambahan (extra flight). Penerbangan ini memiliki jadwal keberangkatan pukul 12.05 WIB.
Danang memaparkan, bahwa Lion Air sudah menginformasikan terkait perubahan jadwal keberangkatan kepada seluruh penumpang bahwa penerbangan bernomor JT-3397 yang dijadwalkan berangkat pukul 12.05 WIB diundur ke pukul 13.30 WIB.
"Lion Air telah mengirimkan informasi perubahan jadwal secara teks (SMS broadcast) melalui seluruh nomor telepon selular (handphone) yang Lion Air terima sesuai data yang diinput ketika penumpang melakukan reservasi," jelas Danang dalam keterangan tertulis kepada Bagus.co.
Nah, pada hari keberangkatan, lanjutnya, Lion Air menjalankan pengecekan jumlah penumpang. Menurut reservasi dan aktual dari daftar penumpang setelah melapor (check-in) atau manifest, terdapat 16 penumpang yang belum check-in.
"Petugas Lion Air menghubungi sesuai nomor selular, namun nomor yang tertera bukan milik penumpang," paparnya.
Walhasil, penerbangan JT-3397 diputuskan berangkat. Untuk mempertahankan tingkat ketepatan waktu (on time performance).
Lalu, bagaimana dengan nasib ke 16 penumpang yang tertinggal pesawat tadi?
Lion Air, kata Danang sudah memfasilitasi akomodasi (penginapan di hotel) dan pemindahan jadwal keberangkatan (transfer flight) pada penerbangan berikutnya nomor JT-397 pada Selasa (26/ 11), tanpa dikenakan biaya.
"16 penumpang tersebut telah diberangkatkan dan sudah tiba di Bandar Udara Internasional Kualanamu pada Selasa (26/ 11)," sebutnya.
Dalam menjaga kenyamanan perjalanan, ia berharap kepada setiap penumpang saat pemesanan tiket pesawat (reservasi), wajib memastikan bahwa nomor telepon ponsel adalah benar serta sesuai dengan data calon penumpang yang akan berangkat.
"Tujuan utama ialah mempermudah proses komunikasi jika terjadi perubahan atau penyesuaian jadwal penerbangan dan informasi lainnya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang dosen Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Sunarmi, melaporkan maskapai Lion Air ke Polresta Banda Aceh pada Senin (26/11) lalu. Ia mengaku ketinggalan pesawat, karena merasa ditipu pihak maskapai.
Pasalnya, jadwal penerbangan tidak sesuai dengan apa yang diterangkan dalam tiket. Ia juga tidak merasa diberi tahu. Sunarmi memesan tiket penerbangan rute Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar menuju Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Di tiket, jadwal penerbangan adalah hari Senin (26/11) sore sekitar pukul 16.30 WIB. Namun tiba-tiba mereka diberi tahu bahwa jadwal berubah menjadi pukul 13.30 WIB.
Sunarmi dan rombongan tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda sekitar pukul 13.00 WIB. Namun, ternyata pesawat Lion Air sudah berangkat pukul 12.00 WIB. Dia tidak terima sehingga membuat laporan ke polisi. Belum diketahui, apakah laporan tersebut akan ditindak lanjuti atau dicabut. (*)
![]() |
|
JAKARTA, Bagus - Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan pesawat yang digunakan untuk penerbangan JT-3397 adalah armada besar, yaitu Airbus 330-900NEO, berkapasitas 436 tempat duduk kelas ekonomi. Pesawat ini, kata dia sudah menjalani pemeriksaan lebih awal (pre-flight check) dan dinyatakan laik terbang (airworthy for flight).
Untuk diketahui, penerbangan JT-3397 dioperasikan sebagai penerbangan tambahan (extra flight). Penerbangan ini memiliki jadwal keberangkatan pukul 12.05 WIB.
Danang memaparkan, bahwa Lion Air sudah menginformasikan terkait perubahan jadwal keberangkatan kepada seluruh penumpang bahwa penerbangan bernomor JT-3397 yang dijadwalkan berangkat pukul 12.05 WIB diundur ke pukul 13.30 WIB.
"Lion Air telah mengirimkan informasi perubahan jadwal secara teks (SMS broadcast) melalui seluruh nomor telepon selular (handphone) yang Lion Air terima sesuai data yang diinput ketika penumpang melakukan reservasi," jelas Danang dalam keterangan tertulis kepada Bagus.co.
Nah, pada hari keberangkatan, lanjutnya, Lion Air menjalankan pengecekan jumlah penumpang. Menurut reservasi dan aktual dari daftar penumpang setelah melapor (check-in) atau manifest, terdapat 16 penumpang yang belum check-in.
"Petugas Lion Air menghubungi sesuai nomor selular, namun nomor yang tertera bukan milik penumpang," paparnya.
Walhasil, penerbangan JT-3397 diputuskan berangkat. Untuk mempertahankan tingkat ketepatan waktu (on time performance).
Lalu, bagaimana dengan nasib ke 16 penumpang yang tertinggal pesawat tadi?
Lion Air, kata Danang sudah memfasilitasi akomodasi (penginapan di hotel) dan pemindahan jadwal keberangkatan (transfer flight) pada penerbangan berikutnya nomor JT-397 pada Selasa (26/ 11), tanpa dikenakan biaya.
"16 penumpang tersebut telah diberangkatkan dan sudah tiba di Bandar Udara Internasional Kualanamu pada Selasa (26/ 11)," sebutnya.
Dalam menjaga kenyamanan perjalanan, ia berharap kepada setiap penumpang saat pemesanan tiket pesawat (reservasi), wajib memastikan bahwa nomor telepon ponsel adalah benar serta sesuai dengan data calon penumpang yang akan berangkat.
"Tujuan utama ialah mempermudah proses komunikasi jika terjadi perubahan atau penyesuaian jadwal penerbangan dan informasi lainnya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang dosen Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Sunarmi, melaporkan maskapai Lion Air ke Polresta Banda Aceh pada Senin (26/11) lalu. Ia mengaku ketinggalan pesawat, karena merasa ditipu pihak maskapai.
Pasalnya, jadwal penerbangan tidak sesuai dengan apa yang diterangkan dalam tiket. Ia juga tidak merasa diberi tahu. Sunarmi memesan tiket penerbangan rute Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar menuju Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Di tiket, jadwal penerbangan adalah hari Senin (26/11) sore sekitar pukul 16.30 WIB. Namun tiba-tiba mereka diberi tahu bahwa jadwal berubah menjadi pukul 13.30 WIB.
Sunarmi dan rombongan tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda sekitar pukul 13.00 WIB. Namun, ternyata pesawat Lion Air sudah berangkat pukul 12.00 WIB. Dia tidak terima sehingga membuat laporan ke polisi. Belum diketahui, apakah laporan tersebut akan ditindak lanjuti atau dicabut. (*)