ABC Minta Menteri Erick Evaluasi BUMN di Aceh

Seluruh BUMN termasuk anak dan cucu perusahaan harus mengikuti kebijakan nasional yang ditetapkan oleh Presiden Jokowi. BUMN harus berkinerja lebih baik lagi, pengelolanya harus berpikiran dan memiliki visi untuk memajukan negara dan daerah, dengan memberikan kontribusi menghidupkan perekonomian daerah. 
Tidak ada prestasi luar biasa dari BUMN-BUMN  yang  basis usahanya di Aceh, bahkan ada BUMN yang terus-menerus merugi.
  • Presiden Aceh Business Club (ABC) Sabri Aly dengan Menteri BUMN Erick Thohir di sela-sela Rapimnas Kadin di Bali. Foto: IST

DENPASAR, Bagus – Presiden Aceh Business Club (ABC) Sabri Aly, mengatakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir harus mulai mengevaluasi  perusahaan-perusahan BUMN yang berbasis di Aceh, agar berkinerja lebih bagus dan memiliki manfaat bagi pembangunan di Aceh dan masyarakat sekitar.

“Saya sudah bertemu dan menyampaikan ke Pak Menteri, Aceh Business Club mendukungnya jika BUMN di Aceh dievaluasi agar kinerjanya lebih baik,” ujar Sabri kepada media ini Sabtu, (30/11) siang.

Selama ini, menurut Sabri, tidak ada prestasi luar biasa dari BUMN-BUMN  yang  basis usahanya di Aceh, bahkan ada BUMN yang terus-menerus merugi.

“Bahkan ada BUMN yang tidak pernah kita dengar kiprahnya dalam konteks kemaslahatan masyarakat,” imbuhnya.

BUMN di Aceh, seperti halnya di negeri kita pada umumnya, kata Sabri, sangat kurang memiliki kepedulian untuk memajukan, melakukan efisiensi, dan melakukan langkah-langkah penting untuk kesejahteraan negara dan masyarakat.

“Saya kira, evaluasi perusahaan BUMN dii Aceh, termasuk mengevaluasi personel di dalamnya, dengan melihat kinerja dan integrits mereka,” kata pengusaha Putra Montasik ini.

Menurutnya, dimasa depan, seluruh BUMN termasuk anak dan cucu perusahaan harus mengikuti kebijakan nasional yang ditetapkan oleh Presiden Jokowi. BUMN harus berkinerja lebih baik lagi, pengelolanya harus berpikiran dan memiliki visi untuk memajukan negara dan daerah, dengan memberikan kontribusi menghidupkan perekonomian daerah.

“Pengelolanya juga harus dievaluasi dan diisi oleh nama-nama yang memiliki integritas terpuji dengan rekam jejak yang baik, agar Aceh ikut maju.” (***)