11 Penerbangan Lion Air Dari Dan Tujuan Batam Terlambat, Ternyata Ini Penyebabnya
Penyebab beberapa penerbangan mengalami keterlambatan kedatangan dan penundaan keberangkatan dikarenakan kondisi angin dari arah belakang (tailwind) melebihi limitasi yang diizinkan untuk operasional Lion Air
Penyebab beberapa penerbangan mengalami keterlambatan kedatangan dan penundaan keberangkatan dikarenakan kondisi angin dari arah belakang (tailwind) melebihi limitasi yang diizinkan untuk operasional Lion Air.
JAKARTA - Pihak Lion Air memberikan penjelasan terkait keterlambatan penerbangan dari dan tujuan Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau (BTH) pada Senin (18/ 11) lalu.
Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro menjelaskan bahwa penyebab beberapa penerbangan mengalami keterlambatan kedatangan dan penundaan keberangkatan dikarenakan kondisi angin dari arah belakang (tailwind) melebihi limitasi yang diizinkan untuk operasional Lion Air.
"Saat itu, angin dari arah belakang berubah arah dengan kecepatan 12-14 knot. Kondisi ini harus dihindari, karena mampu mendorong pesawat lebih cepat," kata Danang dalam keterangan tertulis yang diterima Bagus.co.
Keputusan pilot, kata dia sudah sesuai dengan aturan dalam meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan yakni safety first. Seluruh awak kokpit, yakni pilot dan kopilot Lion Air sudah dilatih menghadapi situasi tersebut atau melakukan persiapan dalam menghadapi penerbangan.
Sebelum keberangkatan, lanjut Danang, pilot menyempurnakan pengisian perencanaan penerbangan (flight plan) dan memonitor keadaan cuaca melalui perangkat dalam kokpit. Selain itu, pilot juha harus mempelajari pencitraan radar di sepanjang rute penerbangan hingga keadaan cuaca di bandar udara tujuan serta pengamatan secara visual.
"Para pilot terus memantau kinerja pesawat dan selalu berkomunikasi dengan pengatur lalu lintas udara (air traffic controller/ ATC)," imbuhnya.
Lion Air, terang Danang sudah memberikan penjelasan kepada seluruh penumpang yang terganggu perjalanannya dan memperbarui sesuai perkembangan. Penerbangan Lion Air kembali normal setelah kecepatan angin di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam dinyatakan aman untuk proses penerbangan, sesuai aturan perusahaan.
Foto: Twitter |
JAKARTA - Pihak Lion Air memberikan penjelasan terkait keterlambatan penerbangan dari dan tujuan Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau (BTH) pada Senin (18/ 11) lalu.
Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro menjelaskan bahwa penyebab beberapa penerbangan mengalami keterlambatan kedatangan dan penundaan keberangkatan dikarenakan kondisi angin dari arah belakang (tailwind) melebihi limitasi yang diizinkan untuk operasional Lion Air.
"Saat itu, angin dari arah belakang berubah arah dengan kecepatan 12-14 knot. Kondisi ini harus dihindari, karena mampu mendorong pesawat lebih cepat," kata Danang dalam keterangan tertulis yang diterima Bagus.co.
Keputusan pilot, kata dia sudah sesuai dengan aturan dalam meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan yakni safety first. Seluruh awak kokpit, yakni pilot dan kopilot Lion Air sudah dilatih menghadapi situasi tersebut atau melakukan persiapan dalam menghadapi penerbangan.
Sebelum keberangkatan, lanjut Danang, pilot menyempurnakan pengisian perencanaan penerbangan (flight plan) dan memonitor keadaan cuaca melalui perangkat dalam kokpit. Selain itu, pilot juha harus mempelajari pencitraan radar di sepanjang rute penerbangan hingga keadaan cuaca di bandar udara tujuan serta pengamatan secara visual.
"Para pilot terus memantau kinerja pesawat dan selalu berkomunikasi dengan pengatur lalu lintas udara (air traffic controller/ ATC)," imbuhnya.
Lion Air, terang Danang sudah memberikan penjelasan kepada seluruh penumpang yang terganggu perjalanannya dan memperbarui sesuai perkembangan. Penerbangan Lion Air kembali normal setelah kecepatan angin di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam dinyatakan aman untuk proses penerbangan, sesuai aturan perusahaan.
Berikut ini, 11 penerbangan yang mengalami keterlambatan dampak dari kondisi tersebut:
- Lion Air penerbangan JT-229 rute Batam ke Padang melalui Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatera Barat (PDG) telah diberangkatkan dengan membawa 212 penumpang pada 22.10 WIB dari jadwal semula pukul 14.15 WIB atau penundaan 475 menit.
- Penerbangan berikutnya yang terganggu Lion Air JT-355 dari Padang tujuan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK).
- Lion Air penerbangan JT-275 dari Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah (SRG) mengudara pada 11.40 WIB dan diperkirakan tiba 13.35 WIB. Penerbangan ini membawa 165 penumpang. Pilot memutuskan pengalihan pendaratan di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau (PKU) dan mendarat pada 14.50 WIB. Lion Air JT-275 mengudara dari Pekanbaru pada 15.45 WIB, namun tidak dapat mendarat di Batam dan kembali mendarat pada 18.25 WIB. Untuk keberangkatan dari Pekanbaru pukul 20.25 WIB dan tiba di Batam pada 21.00 WIB.
- Lion Air penerbangan JT-973 dari Batam ke Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara (KNO) mengalami penundaan 465 menit. Jadwal keberangkatan awal pada 14.40 WIB dan sudah diterbangkan dengan membawa 147 penumpang pukul 22.25 WIB.
- Lion Air penerbangan JT-128 dari Batam tujuan Bandar Udara Depati Amir, Pangkalpinang, Bangka (PGK) sudah diberangkatkan dengan membawa 131 penumpang pada 20.20 WIB dari jadwal semula 16.35 WIB. Penerbangan ini mengalami penundaan keberangkatan 225 menit.
- Lion Air penerbangan JT-989 dari Batam tujuan Kualanamu tertunda keberangkatan 315 menit. Pesawat sudah lepas landas pukul 22.05 WIB dari waktu yang dijadwalkan pada 16.50 WIB. Dalam layanan ini, Lion Air menerbangkan 106 penumpang.
- Lion Air penerbangan JT-974 rute Batam ke Kualanamu yang membawa 96 penumpang, sudah mengudara pukul 20.50 WIB dari jadwal sebelumnya pada 17.05. Lion Air mengalami waktu keberangkatan tertunda 225 menit.
- Lion Air penerbangan JT-973 menerbangkan 212 penumpang dari Bandar Udara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur (SUB) ke Batam lepas landas pukul 14.00 WIB. Pilot memutuskan pengalihan pendaratan di Pekanbaru dan tiba pada 15.50 WIB. Pesawat bertolak menuju Batam 16.45 WIB, namun tidak dapat mendarat, pilot menutuskan untuk pengalihan pendaratan di Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi pukul 18.17 WIB. Lion Air kembali mengudara ke Batam pada 19.45 WIB dan tiba pukul 20.45 WIB.
- Lion Air penerbangan JT-145 dari Padang tujuan Batam yang membawa 200 penumpang dialihkan pendaratan di Pekanbaru. Pesawat lepas landas dari Padang pukul 16.50 WIB dan mendarat di Pekanbaru pada 17.55 WIB. Lion Air mengudara dari Pekanbaru pukul 18.35 WIB dan tiba di Batam pada 19.15 WIB.
- Lion Air penerbangan JT-949 rute Surabaya ke Batam terbang pukul 14.25 WIB, pilot memutuskan pengalihan pendaratan dan pesawat sudah tiba pada 17.45 WIB di Pekanbaru. Dalam penerbangan ini, Lion Air membawa 185 penumpang. Selanjutnya, penerbangan dari Pekanbaru pada 19.25 WIB dan mendarat di Batam pukul 20.00 WIB.
- Lion Air penerbangan JT-989 dari Pontianak melalui Bandar Udara Internasional Supadio di Kubu Raya, Kalimantan Barat (PNK) lepas landas 15.50 WIB tujuan Batam, membawa 167 penumpang. Pilot melakukan pengalihan pendaratan di Kualanamu dan tiba 18.57 WIB. Lion Air kembali berangkat dari Kualanamu 20.14 WIB dan mendarat di Batam pukul 21.30 WIB.