Jalur Perbatasan Ditutup, Warga Brovst Denmark Borong Makanan
Selepas perdana menteri Denmark Mette Frederiksen mengumumkan penyebaran virus Corona semakin meluas pada 11 Maret 2020 lalu, pemerintah Denmark langsung mengambil keputusan besar. Ia menyerukan penduduknya saling menjaga, agar penularan virus tidak bertambah.
BROVST - Langkah awal yang diumumkan adalah, menghentikan seluruh aktivitas belajar-mengajar mulai Senin 16 Maret 2020, hingga 2 pekan ke depan. Dari tingkat pendidikan dasar sampai universitas. Begitu juga kantor pemerintahan, perpustakaan, gedung olahraga, bar, caffe serta transportasi umum seperti bus, kereta api dan pesawat.
Bukan hanya itu, aktivitas yang menimbulkan keramaian juga dilarang keras untuk dilaksanakan, bahkan pertemuan-pertemuan besar pun tidak diizinkan.
Seperti di Kota Brovst, salah satu Kota kecil di Provinsi Nordjylland negara Denmark, yang terlihat sepi di jalanan dan alun-alun kota dari biasanya. Menurut Koordinator World Acehnese Association (Assosiasi warga Aceh Dunia) di Denmark Hassan Basri, pemerintah setempat sudah melarang masyarakat beraktivitas di luar rumah sejak 11 Maret.
"Ada juga beberapa pertemuan besar seperti di kota Brovst yang tidak bisa dilaksanakan akibat penyebaran virus corona," ucapnya lewat sambungan video call, Senin (16/3).
Kini, masyarakat Denmark mulai gelisah dan panik terhadap situasi terkini. Mereka berbondong-bondong pergi ke tempat perbelanjaan untuk membeli perlengkapan makanan serta kebutuhan rumah tangga lainnya.
"Secara keseluruhan memang bisa kita lihat, kepanikan muncul dari penduduk Denmark, karena takut keadaan semakin genting dalam penyebaran virus Corona (Covid-19), makanya beberapa tempat perbelanjaan dalam 2 hari terakhir di kota Brovst ramai tidak seperti biasanya," ucap lelaki yang hampir 15 tahun disana itu.
Menghindari penularan virus Corona tidak hanya dilakukan di dalam Denmark saja, dari luar pun mereka berupaya untuk mencegah, dengan cara mengambil keputusan untuk menutup jalur perbatasan semenjak 14 Maret mulai pukul 12 siang hingga 13 April 2020 mendatang.
Hingga Senin 16 Maret 2020 siang, pemerintah Denmark terus mengamati keadaan masyarakat dari waktu ke waktu, saat ini korban yang sudah terdaftar positif menular virus Corona (Covid-19) adalah 864 orang dan 4 orang lainnya meninggal. Jumlah ini bertambah 1 orang dari sebelumnya 3 orang yang meninggal menjadi 4.
"Hari ini kebetulan bertambah lagi saudara kita yang meninggal terjangkit virus Corona," tutupnya, sambil memperlihatkan suasana Kota Brovst yang sepi.
![]() |
|
BROVST - Langkah awal yang diumumkan adalah, menghentikan seluruh aktivitas belajar-mengajar mulai Senin 16 Maret 2020, hingga 2 pekan ke depan. Dari tingkat pendidikan dasar sampai universitas. Begitu juga kantor pemerintahan, perpustakaan, gedung olahraga, bar, caffe serta transportasi umum seperti bus, kereta api dan pesawat.
Bukan hanya itu, aktivitas yang menimbulkan keramaian juga dilarang keras untuk dilaksanakan, bahkan pertemuan-pertemuan besar pun tidak diizinkan.
Seperti di Kota Brovst, salah satu Kota kecil di Provinsi Nordjylland negara Denmark, yang terlihat sepi di jalanan dan alun-alun kota dari biasanya. Menurut Koordinator World Acehnese Association (Assosiasi warga Aceh Dunia) di Denmark Hassan Basri, pemerintah setempat sudah melarang masyarakat beraktivitas di luar rumah sejak 11 Maret.
"Ada juga beberapa pertemuan besar seperti di kota Brovst yang tidak bisa dilaksanakan akibat penyebaran virus corona," ucapnya lewat sambungan video call, Senin (16/3).
![]() |
Suasana kota Brovst, Denmark yang sepi. |
"Secara keseluruhan memang bisa kita lihat, kepanikan muncul dari penduduk Denmark, karena takut keadaan semakin genting dalam penyebaran virus Corona (Covid-19), makanya beberapa tempat perbelanjaan dalam 2 hari terakhir di kota Brovst ramai tidak seperti biasanya," ucap lelaki yang hampir 15 tahun disana itu.
Menghindari penularan virus Corona tidak hanya dilakukan di dalam Denmark saja, dari luar pun mereka berupaya untuk mencegah, dengan cara mengambil keputusan untuk menutup jalur perbatasan semenjak 14 Maret mulai pukul 12 siang hingga 13 April 2020 mendatang.
Hingga Senin 16 Maret 2020 siang, pemerintah Denmark terus mengamati keadaan masyarakat dari waktu ke waktu, saat ini korban yang sudah terdaftar positif menular virus Corona (Covid-19) adalah 864 orang dan 4 orang lainnya meninggal. Jumlah ini bertambah 1 orang dari sebelumnya 3 orang yang meninggal menjadi 4.
"Hari ini kebetulan bertambah lagi saudara kita yang meninggal terjangkit virus Corona," tutupnya, sambil memperlihatkan suasana Kota Brovst yang sepi.