Ratusan Penerima Vaksin Dosis Kedua Alami Radang Jantung di AS

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat menemukan jumlah kasus radang jantung terhadap penerima vaksin Covid-19 dosis kedua meningkat lebih tinggi dari prediksi sebelumnya.


Proses vaksinasi Covid-19 di Amerika Serikat. FOTO: CDC

    WASHINGTON.DC - Temuan awal ini diperoleh dari dua sistem monitor keamanan vaksin CDC. Kasus radang jantung melonjak setelah dosis kedua vaksin COVID-19 mRNA yang menyasar kelompok usia muda, dengan jenis kelamin laki-laki.

    Rata-rata, pasien divaksin dengan vaksin merek Pfizer/BioNTech maupun Moderna. Usianya berkisae 12-24 tahun. Kelompok usia itu menyumbang kurang dari sembilan persen dari dosis yang diberikan.

    "Jelas di situ ada ketidak-seimbangan," kata wakil direktur dari Kantor Keamanan Imunisasi CDC, Dr. Tom Shimabukuro, seperti dilansir Reuters, Kamis (10/6).

    Dia bilang, Datalink Keamanan Vaksin (VSD) dan sistem monitor keamanan lainnya menunjukkan peningkatan insiden peradangan jantung pada orang berusia 16-39 tahun yang telah mendapat suntikan dosis kedua. Jumlahnya lebih tinggi dari penerima vaksin yang diawasi setelah dosis pertama.

    Hitungannya, terkonfirmasi ada 226 kasus miokarditis atau perikarditis yang menyasar kelompok usia di bawah 30 tahun. Lebih dari setengahnya berusia sekitar 20-an.

    Namun, Shimabukuro mengatakan sekitar 81 persen dari mereka, sembuh total dari gejala. Namun, hingga saat ini belum ada klarifikasi dari pihak Pfizer dan Moderna terkait temuan kasus itu.

    Selain di Amerika Serikat, Kementerian Kesehatan Israel juga menemukan kemungkinan kaitan vaksinasi pada segelintir kasus miokarditis yang diawasi, terutama pada pria muda penerima vaksin COVID-19 Pfizer. (*)