Prabowo Tak Pakai Masker Saat Kunjungan Ke Jerman

 
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Pertahanan Jerman Thomas Silberhorn di Berlin, Jerman, Kamis (1/7). Tampak tidak ada yang mengenakan masker. FOTO: IST



BERLIN - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto tampak tidak mengenakan masker ketika melaksanakan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Pertahanan Jerman Thomas Silberhorn di Berlin, Jerman, Kamis (1/7).

Bukan cuma Menhan Prabowo, Wamenhan Jerman yang juga merangkap sebagai Sekretaris Negara dari Parlemen Jerman itu juga kompak tidak mengenakan masker. 

Prabowo terpantau masih mengenakan masker ketika bertandang ke Kantor Pusat Badan Kesehatan Dunia atau WHO menemui Dirjen WHO Dr Tedros A Gebreyesus di Jenewa, Swiss pada Rabu (30/6) lalu.

Menurut keterangan Kedubes RI di Jerman, kunjungan itu dilakukan Prabowo dalam rangka pertemuan bilateral untuk mempererat hubungan pertahanan. Meliputi bidang pelatihan, pendidikan, hingga misi pasukan perdamaian. Selain itu, turut pula dibahas berbagai kerjasama alutsista, serta misi pasukan perdamaian di Mali.

Selain Menhan, Duta Besar untuk Republik Federal Jerman, Arif Havas Oegroseno yang turut mendampingi dalam pertemuan itu juga tak mengenakan masker. 

Yang pakai masker cuma beberapa orang saja. FOTO: IST

    Pun demikian dengan prajurit Bundeswehr Jerman yang menyambut kedatangan Prabowo lewat upacara penghormatan. Ada sekitar 100 prajurit. Para tentara ada yang pakai masker, tapi ada juga yang tidak.

    Dalam upacara tersebut diperdengarkan Lagu Indonesia Raya yang dilantunkan oleh Militärmusikdiesnt der Bundeswehr atau Band Militer Tentara Jerman. 

    Dilanjutkan dengan pemeriksaan pasukan yang turut diikuti oleh Menhan Prabowo dan meletakkan karangan bunga di Bundeswehr Memorial untuk mengenang jasa tentara yang gugur dalam misi. 

    “Jerman memberikan sambutan yang luar biasa atas kunjungan kehormatan hari ini. Hubungan Pertahanan Jerman-Indonesia kian erat tak hanya dalam bidang pendidikan dan pelatihan tapi juga aktif mendukung peacekeeping mission," kata Dubes RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut.
     
    Tentara Jerman yang membawa karangan bunga di Bundeswehr Memorial menggunakan masker. Tapi, Menhan Prabowo Wamenhan Jerman Thomas Silberhorn tidak. FOTO: IST

      Hingga berita ini ditulis, belum ada jawaban dari pihak Kemenhan terkait tidak adanya penggunaan masker dalam upacara yang dihadiri Menhan Prabowo di Berlin itu. Meskipun demikian, dari beberapa foto beredar ada beberapa momen di acara tersebut, Menhan Prabowo dan Wamenhan Jerman kompak mengenakan masker.

      Penelusuran redaksi, Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn masih memungkinkan perlunya pemakaian masker dan pembatasan. Khususnya ketika merespons kehadiran siswa di sekolah, seperti dilansir DW.com pada 28 Juni lalu. 

      Apa karena cakupan vaksinasinya sudah cukup tinggi?

      Hingga Rabu (30/6), cakupan vaksinasi dosis lengkap di Jerman mencapai 37,3 persen dari total populasi atau sekitar 30,9 juta penduduk. Sementara yang baru dapat 1 dosis vaksin mencapai 55,2 persen atau 45,8 juta penduduk.

      Namun kurva kasus harian di Jerman memang terus melandai dari puncak gelombang ketiga Covid-19 di bulan April lalu. Per 1Juli, penambahan kasus positif harian di negeri Panser itu hanya 754 kasus baru dan 69 kasus meninggal dunia.

      Tapi di sini Menhan Prabowo dengan Wamenhan Jerman kompak mengenakan masker. Foto: IST


      Jika ditelusuri, memang ada sejumlah negara yang sudah memberikan kelonggaran dalam hal penggunaan masker. Menyusul melandainya kurva kasus harian Virus Corona.

      Amerika Serikat misalnya. Sejak tanggal 13 Mei, lalu, negeri Paman Sam resmi mencabut aturan memakai masker dan jaga jarak fisik untuk warganya yang sudah divaksin lengkap. Lalu Denmark juga tak lagi mewajibkan warganya mengenakan masker sejak tanggal 1 September. Kecuali saat berdiri di dalam angkutan umum.

      Selain itu, warga Prancis juga menyambut gegap gempita pengumuman Perdana Menterinya yang menghapus kewajiban memakai masker di luar ruangan sejak 17 Juni lalu. Tidak lama setelahnya diikuti Yunani yang berlaku sejak 24 Juni lalu.

      Dua hari setelah Yunani merayakan kehidupan tanpa wajib masker, giliran Islandia pada 26 Juni membuat kebijakan yang sama. 

      Bahkan, selain tak lagi perlu menggunakan masker, pembatasan kerumunan orang hingga jaga jarak juga tak lagi wajib di negara Atlantik Utara ini. Selain Islandia, di hari yang sama Spanyol juga mengeluarkan kebijakan yang mengizinkan warga keluar rumah tanpa masker. Asalkan bisa menjaga jarak 1,5 meter.

      Italia, salah satu negara yang terparah dihantam virus Corona di awal-awal, yakni pada Februari 2020 lalu, sejak 28 Juni lalu juga sudah bisa tersenyum tanpa masker. Meskipun otoritas setempat tetap mengingatkan agar berhati-hati dengan ancaman varian baru.

      Sementara di Asia, Korea Selatan juga menyontek kebijakan AS yang membebaskan warganya yang sudah divaksin tidak lagi menggunakan masker. Kebijakan ini berlaku sejak Juli tahun ini. (MA)