Jubir Presiden Buka Suara Soal Isu Reshuffle Akhir September Ini
Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman akhirnya buka suara soal isu reshuffle yang dihembuskan oleh salah satu kelompok relawan Jokowi, yakni Jokowi Mania atau JoMan.
Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman. FOTO: INSTAGRAM @fadjroelrachman |
JAKARTA - Di satu sisi, Fadjroel tidak membantah ketika dikonfirmasi soal isu reshuffle itu. Tapi di sisi lain, dia juga tidak membenarkan.
"Karena reshuffle itu sepenuhnya hak prerogatif presiden," kata Fadjroel, ketika dihubungi, Rabu (8/9) malam.
Yang jelas, sebut dia, Presiden Jokowi maupun menteri-menterinya lagi disibukkan oleh penanganan Covid-19. "Presiden Jokowi dan semua menteri sekarang semua lagi fokus menangani pandemi Covid-19," sambungnya.
Soal penanganan Covid-19, jelas Fadjroel ada dua sisi yang jadi prioritas saat ini. Pertama, kesehatan. Yakni bagaimana mengejar target vaksinasi. Kedua, perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi. Ia mengaku juga ikut dilibatkan secara aktif dalam sejumlah progam tersebut.
Sementara soal reshuffle, selaku Jubir Presiden, Fadjroel mengaku tidak bisa mendahului presiden. "Kita tunggulah keputusan presiden. Kalau presiden sudah menyampaikan, melantik, nah baru aku menyampaikan nanti," terang dia.
Fadjroel juga enggan berspekulasi soal maksud di balik keputusan presiden mengajak Partai Amanat Nasional (PAN) masuk sebagai partai pendukung pemerintah.
Bocorin Reshuffle Akhir September Ini, JoMan: Menteri Asik Jalan-jalan Sama Baliho
"Kalau sekarang koalisi bertambah, sudah disampaikan presiden langsung. Tapi kita gak tahu apa maknanya dari keputusan presiden 6+1 itu (jumlah partai koalisi). Aku gak bisa berspekulasi, kalau masih jadi pengamat seperti dulu bisalah... he-he-he," kelakarnya.