Yuk Simak Harga Tiket Monumen Kapal Selam yang Jadi Wisata Populer Pilihan Keluarga di Surabaya
Indonesia dikenal sebagai negara dengan wilayah laut yang luas.
SURABAYA - Peninggalannya masih bisa dinikmati, seperti Monumen Kapal Selam yang terdapat di Surabaya. Ini adalah kapal selam yang berada di daratan yang dimaksudkan sebagai bangunan museum.
Surabaya juga dikenal sebagai wilayah maritim yang besar. Kota ini selalu menjadi pusat perdagangan dunia sejak zaman dulu. Dan Monumen Kapal Selam (Monkasel) menjadi bukti bahwa Surabaya memiliki kekuatan laut yang besar.
Monkasel adalah monumen peringatan KRI Pasopati 410 yang sempurna. Kapal selam ini milik armada Divisi Timur. Basofi Soedirman, selaku Gubernur Jawa Timur meletakkan batu pertama pembangunan monumen ini pada Juli 1995.
Monumen Kapal Selam ini bukanlah tiruan, namun dibuat dengan cara membagi kapal menjadi 16 bagian. KRI Pasopati 410 dipotong di PT PAL Indonesia, yang kemudian disambung kembali ketika di daratan. Pada tanggal 15 Juli 1998, Monkasel resmi dibuka dan menjadi tempat wisata di Surabaya.
Monumen ini merupakan monumen kapal selam satu-satunya yang ada di Indonesia dan terbesar di Asia. Pembangunannya didasarkan pada gagasan para tetua kapal selam dan angkatan laut. Monkasel bukan hanya sebagai tempat wisata yang asik untuk didatangi, akan tetapi juga merupakan warisan sejarah Indonesia sebagai negara maritim.
Kapal ini dulunya bertugas di TNI Angkatan Laut sudah sejak 29 Januari 1962. KRI Pasopati 410 berperan penting dalam menjaga laut Indonesia, seperti berperan dala Operasi Trikora.
KRI Pasopati 410 memiliki panjang 76,6 x 6,30 meter, serta berat 1.300 ton. Kecepatannya mencapai 18,3 knot di atas permukaan laut, dan 13,6 knot di bawah permukaan laut. Hebatnya, KRI Pasopati 410 ini memiliki persenjataan dengan 12 torpedo uap gas yang panjangnya sampai 7 meter.
Terdapat 7 ruangan di dalamnya, termasuk ruang torpedo haluan dan ruang mesin diesel. Itu juga dilengkapi dengan tempat komandan dan tempat kru.
Pengunjung diharuskan membayar tiket untuk masuk memasuki objek wisata ini, namun tidak perlu khawatir, tiket masuk Monkasel cukup murah, hanya Rp 15.000 saja per orang.
Monumen Kapal Selam ini termasuk ke dalam taman Swarga Puspitaloka, karena di dalam taman ini terdapat beragam jenis pepohonan yang tertata rapi.
Selain wisata sejarah, Monkasel juga menawarkan wisata seru lainnya, seperti kolam renang anak. Kolah ini dangkal, karena didesain khusus untuk anak-anak.
Di pelataran sebelah timur, terdapat panggung hiburan yang merupakan sarana untuk berbagai acara yang diadakan. Monumen Kapal Selam ini juga menyediakan fasilitas hiburan wisata air di Kalimas, wisata tersebut antara lain seperti perahu motor, perahu karet, sepeda air, peragu naga setiap Sabtu dan Minggu.
Monumen Kapal Selam Surabaya berada di Jalan Pemuda Nomor 39, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya.
Monumen Kapal Selam Surabaya, Foto: @farizahaqia |
SURABAYA - Peninggalannya masih bisa dinikmati, seperti Monumen Kapal Selam yang terdapat di Surabaya. Ini adalah kapal selam yang berada di daratan yang dimaksudkan sebagai bangunan museum.
Surabaya juga dikenal sebagai wilayah maritim yang besar. Kota ini selalu menjadi pusat perdagangan dunia sejak zaman dulu. Dan Monumen Kapal Selam (Monkasel) menjadi bukti bahwa Surabaya memiliki kekuatan laut yang besar.
Monkasel adalah monumen peringatan KRI Pasopati 410 yang sempurna. Kapal selam ini milik armada Divisi Timur. Basofi Soedirman, selaku Gubernur Jawa Timur meletakkan batu pertama pembangunan monumen ini pada Juli 1995.
Monumen Kapal Selam ini bukanlah tiruan, namun dibuat dengan cara membagi kapal menjadi 16 bagian. KRI Pasopati 410 dipotong di PT PAL Indonesia, yang kemudian disambung kembali ketika di daratan. Pada tanggal 15 Juli 1998, Monkasel resmi dibuka dan menjadi tempat wisata di Surabaya.
Monumen ini merupakan monumen kapal selam satu-satunya yang ada di Indonesia dan terbesar di Asia. Pembangunannya didasarkan pada gagasan para tetua kapal selam dan angkatan laut. Monkasel bukan hanya sebagai tempat wisata yang asik untuk didatangi, akan tetapi juga merupakan warisan sejarah Indonesia sebagai negara maritim.
Kapal ini dulunya bertugas di TNI Angkatan Laut sudah sejak 29 Januari 1962. KRI Pasopati 410 berperan penting dalam menjaga laut Indonesia, seperti berperan dala Operasi Trikora.
KRI Pasopati 410 memiliki panjang 76,6 x 6,30 meter, serta berat 1.300 ton. Kecepatannya mencapai 18,3 knot di atas permukaan laut, dan 13,6 knot di bawah permukaan laut. Hebatnya, KRI Pasopati 410 ini memiliki persenjataan dengan 12 torpedo uap gas yang panjangnya sampai 7 meter.
Terdapat 7 ruangan di dalamnya, termasuk ruang torpedo haluan dan ruang mesin diesel. Itu juga dilengkapi dengan tempat komandan dan tempat kru.
Pengunjung diharuskan membayar tiket untuk masuk memasuki objek wisata ini, namun tidak perlu khawatir, tiket masuk Monkasel cukup murah, hanya Rp 15.000 saja per orang.
Monumen Kapal Selam ini termasuk ke dalam taman Swarga Puspitaloka, karena di dalam taman ini terdapat beragam jenis pepohonan yang tertata rapi.
Selain wisata sejarah, Monkasel juga menawarkan wisata seru lainnya, seperti kolam renang anak. Kolah ini dangkal, karena didesain khusus untuk anak-anak.
Di pelataran sebelah timur, terdapat panggung hiburan yang merupakan sarana untuk berbagai acara yang diadakan. Monumen Kapal Selam ini juga menyediakan fasilitas hiburan wisata air di Kalimas, wisata tersebut antara lain seperti perahu motor, perahu karet, sepeda air, peragu naga setiap Sabtu dan Minggu.
Monumen Kapal Selam Surabaya berada di Jalan Pemuda Nomor 39, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya.