Homepage Widgets (ATF)

Homepage Widgets

Aceh Utara Siapkan Bendung Krueng Pase Jadi Destinasi Wisata Baru

Pemerintah Kabupaten Aceh Utara berencana menata kawasan Bendung DI Irigasi Krueng Pase di Kecamatan Meurah Mulia menjadi destinasi wisata lokal

Pemerintah Kabupaten Aceh Utara terus berinovasi dalam mengembangkan potensi wisata lokal. Salah satu langkah terbarunya adalah mengusulkan penataan kawasan Bendung DI Irigasi Krueng Pase di Kecamatan Meurah Mulia menjadi objek wisata baru.

Bendung Krueng Pase
Bendung Krueng Pase. Foto: sda.pu.go.id

ACEH UTARA - Usulan ini disampaikan langsung oleh Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil, S.E., M.M., kepada Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Banda Aceh.

Dalam surat resmi bernomor 600/L.1.1/89/2025 tertanggal 13 Oktober 2025, Bupati Ismail A. Jalil menyampaikan bahwa rencana penataan kawasan ini dilatarbelakangi oleh hampir rampungnya proyek rehabilitasi Bendung Krueng Pase oleh pihak BWS Sumatera I.

Dengan selesainya pekerjaan tersebut, kawasan bendung dianggap memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata air yang menarik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan dari luar daerah.

“Mengingat selesainya pekerjaan rehabilitasi Bendung DI Krueng Pase yang terletak di Kecamatan Meurah Mulia Aceh Utara, kami menyampaikan permohonan penataan kawasan Bendung Irigasi Krueng Pase menjadi objek wisata lokal,” tulis Bupati dalam surat tersebut.

Langkah ini tidak hanya bertujuan mempercantik kawasan bendung, tetapi juga mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur yang sudah ada. Pemerintah daerah menilai bahwa membiarkan kawasan tersebut kosong tanpa aktivitas hanya akan mengurangi nilai fungsionalnya. Sebaliknya, dengan konsep wisata, kawasan ini bisa menjadi ruang publik yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Selain sebagai tempat rekreasi, rencana pengembangan juga diarahkan agar mampu meningkatkan ekonomi lokal. Pemerintah Kabupaten Aceh Utara mengusulkan agar di sekitar bendung dibangun areal pertokoan Keujruen Blang dan Sawung Tani, yang bisa menjadi pusat kegiatan ekonomi berbasis pertanian dan UMKM.

Dengan demikian, masyarakat lokal tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku aktif dalam pengelolaan dan pengembangan kawasan wisata tersebut.

Bupati Ismail A. Jalil menegaskan bahwa pemerintah siap berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Balai Wilayah Sungai Sumatera I dan dinas terkait lainnya. Kerja sama ini penting untuk memastikan kawasan Bendung Krueng Pase dapat berfungsi optimal, baik sebagai infrastruktur irigasi maupun sebagai ikon wisata baru Aceh Utara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Kami meyakini bahwa penataan kawasan ini tidak hanya akan memberikan nilai tambah bagi keberadaan bendung irigasi tersebut, namun juga sebagai salah satu upaya keberlanjutan operasional bendung irigasi serta memperkuat peran masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air,” tutup Bupati Ismail.

Surat usulan tersebut juga ditembuskan kepada Gubernur Aceh, Ketua DPRK Aceh Utara, Kepala Dinas Pariwisata Aceh, Ketua MPU Aceh Utara, Kepala MAA Kabupaten Aceh Utara, dan Camat Meurah Mulia.

Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendorong sinergi lintas sektor untuk mengembangkan pariwisata daerah.

Dengan konsep wisata berbasis alam dan infrastruktur irigasi, Bendung Krueng Pase berpeluang menjadi destinasi favorit baru di Aceh Utara. Selain menawarkan pemandangan indah dan udara sejuk, kawasan ini diharapkan menjadi contoh pengelolaan bendung multifungsi, yang tak hanya mengairi sawah, tetapi juga menghidupkan sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat lokal.