Mengapa Orang Baik Sering Kalah di Dunia Nyata?

Pernahkah Anda melihat seseorang yang jujur, pekerja keras, selalu menolong, tetapi justru tersisih? Sementara orang yang licik, manipulatif, atau tega mengorbankan orang lain justru melesat ke puncak? PERTANYAAN ini seolah tidak pernah selesai: apakah dunia memang tidak adil bagi orang baik, atau jangan-jangan ada yang keliru dalam cara kita memahami arti kebaikan? Plato, dalam Republic buku ketujuh, pernah menggambarkan manusia bagaikan tahanan dalam gua yang hanya melihat bayangan di dinding dan mengira itu kenyataan. Sang filsuf yang keluar dari gua dan melihat cahaya kebenaran justru ditolak ketika kembali, bahkan dianggap berbahaya. Kisah ini menggambarkan betapa sulitnya kebaikan dan kebenaran diterima oleh masyarakat yang lebih nyaman hidup dalam ilusi. Orang baik sering ditolak bukan karena salah, melainkan karena keberadaannya mengusik kenyamanan banyak orang. Beberapa abad kemudian, Niccolò Machiavelli dalam The Prince menulis sesuatu yang jauh lebih tajam. Dalam bab ketujuh be…