Cara Mendongkrak Elektabilitas Puan Hingga 24 Persen

Analis politik Hendri Satrio mengatakan elektabilitas Puan Maharani masih berpeluang didongkrak hingga 24 persen sebelum Pilpres 2024. Upaya ini harus segera dilakukan, mengingat popularitas dan elektabitas jagoan PDI Perjuangan itu masih rendah di sejumlah lembaga survei. Bahkan masih di bawah 2 digit. 


Analis politik Hendri Satrio

    JAKARTA - Hitung-hitungan potensi elektabilitas Puan itu kembali mengemuka setelah melihat pergerakan putri mahkota Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sokarnoputri akhir-akhir ini.

    Intensitas kunjungan politisi Banteng yang kini menjabat sebagai Ketua DPR itu ke daerah dan sejumlah instansi terpantau makin tinggi. Ia bahkan rela mempertaruhkan kondisi kesehatannya di tengah pandemi Covid-19.

    Terakhir, Puan diketahui berkunjung ke Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Selasa (29/6) lalu. Di tengah hujan deras dan angin kencang, Puan bela-belain ketemuan dengan para perwira siswa dari Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad).

    Kedatangannya, didampingi KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa. Kandidat kuat Panglima TNI ke depan.

    Tak cuma ke Seskoad. Sehari sebelumnya, Puan juga ke Lembang, Bandung Barat. Di sana ia menemui perwira siswa Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Udara atau Seskau.

    Selain memberikan pembekalan soal ancaman serangan siber, Puan juga nanam pohon dengan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

    Bukan sekedar di seputaran Jakarta dan Bandung saja. Puan juga rajin ke daerah-daerah yang lebih jauh.

    Ke Solo misalnya, pada 12 Juni lalu. Puan tak takut mengunjungi keramaian di Pasar Gede, Solo. Ketika itu, ia ditemani putra sulung Jokowi, yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Selain ke Solo, politisi Banteng ini juga datang ke Boyolali, Sukoharjo dan Klaten.

    Lebih jauh lagi, Puan juga ke Sulawesi Utara pada awal Juni, yaitu tanggal 5. Terbang menggunakan private jet, putri mantan Ketua MPR Taufiq Kiemas ini juga main-main ke hutan mangrove.

    Ia rela menempuh medan yang berat dan panjang menemui masyarakat di beberapa pulau di Sulut, seperti Pulau Paniki, Pulau Lihaga hingga Pantai Peel.

    Jauh sebelumnya, Puan juga menghadiri acara konsolidasi PDI Jateng di Semarang 22-23 Mei 2021 lalu. Ketika itu, Gubernur Jateng Ganjar Prabowo tak diundang.

    Setelah itu lah, pergerakan Puan makin aktif. Dukungan dari DPC dan DPD agar dirinya maju di Pilpres 2024 makin deras. Terakhir, dukungan dari DPD Sulawesi Utara yang diputuskan melalui rapat kerja daerah (Rakerda) pada Senin (28/6) lalu.

    Dukungan bulat mengarah pada Puan juga dihasilkan dari Rakerda DPD PDIP Jatim. Sementara Jateng, sudah jauh-jauh hari menggembar-gemborkan dukungan kepada Puan. Meskipun di sana ada Ganjar Pranowo, yang punya elektabilitas tinggi.

    Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto sudah terang-terangan menyerang Ganjar dan mendukung Puan. Dalam sebuah rekaman off the record yang kemudian bocor di kalangan wartawan, panglima perang PDIP ini bahkan mengibaratkan Puan seperti iklan salah satu produk teh.

    "Apapun makanannya Puan Maharani wakilnya, siapapun calon presidennya wakilnya PM (Puan Maharani)," ucap Bambang Pacul yang juga Ketua Bapilu PDIP dalam rekaman tersebut.

    Hensat, pendiri lembaga survei Kedai KOPI ini menghitung, popularitas hingga elektabilitas Puan bakal merangkak naik seiring dengan kian derasnya dukungan dari bawah.

    "Kalau popularitas pasti akan naik, karena deklarasi dukungan itu pasti akan memblow-up nama Puan. Tapi kalau elektabilitas enggak signifikan," ujarnya.

    Ada cara agar popularitas dan elektabilitas Puan naik secara signifikan. Yaitu: "Jika PDIP kompak dan langsung diumumkan, elektabilitas Puan bisa langsung naik 24 persen itu," sebutnya.

    Dalam beberapa survei elektabilitas, Puan memang masih kalah jauh dengan kader PDIP lain. Seperti Ganjar bahkan Tri Rismaharini.

    Head to head elektabilitas dengan Ganjar misalnya. Puan hanya meraih 0,5 persen dari hasil survei wawancara tatap muka yang digelar Pupoll Indonesia. Ada 1.600 responden terlibat dalam survei digelar antara 20-28 April 2021 itu. Sementara Ganjar, meraih 13,8 persen.

    Bahkan elektabilitas Puan lebih rendah lagi di survei KedaiKOPI yang digelar 23 Maret sampai 4 April 2021 lalu. Cuma 0,2 persen. Sementara Ganjar 16 persen. Ada 1.260 respondem terlibat dalam survei itu.

    Elektabilitas Puan yang agak tinggi dilakukan lewat survei dengan metode simple random sampling yang digelar Indikator Politik. Hasil survei yang dirilis 4 Mei lalu itu menunjukkan angka elektabilitas Puan mencapai 2,9 persen. Sementara Ganjar, 15,7 persen. (MA)