Memprihatinkan, Seorang Janda Abdya Tinggal di Toko Bumdes
Pahit getirnya perjuangan hidup, turut dirasakan oleh seorang janda tua asal Ujong Padang Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya. Ia bernama Maimunah, yang berusia 62 tahun.
ABDYA - Wanita yang sering disapa
Mak Nah, saat ini tengah menanti uluran tangan dari pemerintah setempat. Pasalnya, saat ini ia tinggal di Toko Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).
Berprofesi sebagai penjual gorengan, saat ditemui, janda tanpa anak itu mengaku sudah berulangkali mengajukan proposal untuk bantuan rumah dan modal usaha, namun masih gagal.
"Sebenarnya sudah 2 kali pernah saya ajukan, bantuan rumah dan modal usaha, tapi belum juga berhasil," jelasnya.
Lanjutnya, sekarang ini mmemasuki tahun ke 10 dirinya bertempat tinggal di toko milik usaha desa setempat. Alasannya, wanita yang sempat merantau ke Kota Medan itu, tidak memiliki anak.
"Saya kan janda, dan nggak punya anak lagi, jadinya tinggal disini," ucapnya sambil melayani pembeli.
Dia berharap, ada uluran tangan pemerintah dan orang dermawan untuk meringankan bebannya.
Sebagai informasi, saat ini Mak Nah tinggal di toko milik desa setempat, dengan membayar sewa sebesar 1 juta/tahun. Uang tersebut didapat dari hasil menjual gorengan, rata Rp. 50.000 hingga Rp. 70.000 perhari.
Selain itu, ia juga mengaku terbantu dengan program pemerintah lewat Bantuan Sosial (Bansos). "Setidaknya bisa membantu kebutuhan," tutupnya.
Maimunah (62). Foto: Muharryadi-Times.id |
Mak Nah, saat ini tengah menanti uluran tangan dari pemerintah setempat. Pasalnya, saat ini ia tinggal di Toko Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).
Berprofesi sebagai penjual gorengan, saat ditemui, janda tanpa anak itu mengaku sudah berulangkali mengajukan proposal untuk bantuan rumah dan modal usaha, namun masih gagal.
"Sebenarnya sudah 2 kali pernah saya ajukan, bantuan rumah dan modal usaha, tapi belum juga berhasil," jelasnya.
Lanjutnya, sekarang ini mmemasuki tahun ke 10 dirinya bertempat tinggal di toko milik usaha desa setempat. Alasannya, wanita yang sempat merantau ke Kota Medan itu, tidak memiliki anak.
"Saya kan janda, dan nggak punya anak lagi, jadinya tinggal disini," ucapnya sambil melayani pembeli.
Dia berharap, ada uluran tangan pemerintah dan orang dermawan untuk meringankan bebannya.
Sebagai informasi, saat ini Mak Nah tinggal di toko milik desa setempat, dengan membayar sewa sebesar 1 juta/tahun. Uang tersebut didapat dari hasil menjual gorengan, rata Rp. 50.000 hingga Rp. 70.000 perhari.
Selain itu, ia juga mengaku terbantu dengan program pemerintah lewat Bantuan Sosial (Bansos). "Setidaknya bisa membantu kebutuhan," tutupnya.
REPORTER: MUHARRYADI