Polem Muda Puji Ketegasan Paloh Copot Zamzami

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Grib Jaya Abdya, Polem Muda Ahmad Yani. Foto: Ist.

ABDYA -- Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Grib Jaya Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Polem Muda Ahmad Yani, memberikan apresiasi kepada Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem, Surya Paloh, atas langkah tegasnya mencopot Zamzami dari jabatan Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (Sekwil) Partai Nasdem Aceh. Zamzami kemudian digantikan oleh H. Heri Julius dalam posisi tersebut.

Polem Muda menyatakan bahwa tindakan Surya Paloh mencerminkan kepemimpinan yang tegas dan berani dalam mengambil keputusan penting. Dalam rilis yang diterima oleh media pada Kamis malam 24 Oktober 2024, ia menekankan bahwa ketegasan Surya Paloh ini sesuai dengan harapan masyarakat Aceh.

"Kami menghormati ketegasan Pak Surya Paloh yang telah mencopot Zamzami sebagai Sekwil Partai Nasdem Aceh", ungkap Polem Muda.

Keputusan untuk menggantikan Zamzami datang setelah insiden dalam orasi politik yang terjadi saat kampanye salah satu Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Abdya. Dalam orasi tersebut, Zamzami diduga menyebarkan ujaran kebencian yang menyinggung orang tua dari Paslon lain serta menghina Presiden Indonesia, Prabowo Subianto. Hal ini dinilai sebagai tindakan yang tidak beretika dan tidak mencerminkan nilai-nilai politik yang baik.

Menurut Polem Muda, apa yang dilakukan oleh Zamzami telah menciderai proses demokrasi yang seharusnya berlangsung damai dan sejuk, terutama di wilayah Abdya yang sedang menghadapi Pilkada.

"Tindakan Zamzami telah melukai pesta demokrasi Pilkada Abdya yang diharapkan berlangsung sejuk dan damai. Orang seperti Zamzami, yang tidak memiliki etika politik yang baik, memang sudah sepantasnya dicopot. Kami sangat menghargai keputusan Pak Surya Paloh yang menggantikannya dengan Heri Julius", lanjut Polem Muda.

Ia juga menambahkan bahwa keputusan tersebut sangat tepat untuk menjaga marwah politik di Aceh, khususnya dalam konteks pemilu yang mengutamakan kedamaian dan keadilan bagi seluruh pihak.

Sebagai seorang tokoh masyarakat di Abdya, Polem Muda melihat langkah ini sebagai upaya untuk menciptakan iklim politik yang lebih kondusif dan penuh dengan etika, sehingga proses demokrasi bisa berjalan lebih baik ke depannya.