Usai MoU, Mualem Intip Peternakan Raksasa Di China Kapasitas 1 Juta Telur/ Hari
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem langsung meninjau peternakan telur modern di China, sehari usai menandatangani nota kesepahaman untuk kawasan industri unggas terpadu di Aceh.
![]() |
| Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem didampingi Direktur Utama PT PEMA Mawardi Nur meninjau peternakan telur modern di Henan, China, Selasa (14/10). Foto: Info Publik/ MC Prov Aceh |
HENAN — Kunjungan kerja lapangan ini dilakukan di Provinsi Henan, Selasa (14/10), untuk menyaksikan langsung operasional fasilitas berkapasitas satu juta telur per hari.
Mualem beserta rombongan mengunjungi Xinxiang Anlong Agricultural Technology Co., Ltd., peternakan ayam petelur terbesar di Henan. Di sana, mereka menyaksikan proses produksi yang sepenuhnya otomatis dan terintegrasi.
Fasilitas tersebut mencakup pembuatan pakan, kandang closed house, hingga pengumpulan dan pengemasan telur. Anlong Agriculture juga menerapkan biosekuriti ketat dan smart agriculture untuk memantau kesehatan ayam secara real-time.
"Apa yang kita saksikan di sini adalah masa depan industri peternakan. Skala, efisiensi, dan penerapan teknologinya sangat menarik," ujar Mualem.
Ia menegaskan hal ini menguatkan visi Aceh untuk swasembada pangan dan masuk pasar ekspor.
Tidak hanya melihat peternakan, rombongan juga mengunjungi Zhuoyi Husbandry Machinery, pemasok peralatan peternakan modern. Mereka mengamati teknologi kandang baterai otomatis, sistem pemberi pakan, kontrol iklim, hingga konveyor pengumpul telur.
Rahmadhani dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP Aceh menyatakan kunjungan ini memberikan gambaran teknis yang jelas. "Ini bukan lagi sekadar rencana di atas kertas, tetapi sebuah proyek nyata yang akan segera kita wujudkan," jelasnya.
Kunjungan lapangan ini merupakan tindak lanjut langsung dari penandatanganan MoU strategis dengan Zhongke Holdings Green Technology pada Senin (13/10). Pemerintah Aceh menunjukkan keseriusannya dalam mempersiapkan proyek kawasan industri unggas terpadu.
Melalui pengamatan langsung terhadap model bisnis dan teknologi yang terbukti sukses ini, transfer pengetahuan dan implementasi proyek di Aceh diharapkan dapat berjalan lebih cepat.
Langkah ini sejalan dengan visi Pemerintah Aceh untuk menjadikan wilayahnya sebagai lumbung pangan dan kekuatan industri halal baru di kawasan.

Posting Komentar