Akmal: Safar Adalah Simbol Perlawanan Anak Muda Tumbangkan Oligarki
Kader muda PDI Perjuangan ini berharap Bupati terpilih Abdya periode 2025-2030 bisa memajukan Abdya
Ketua Umum Forum Pemuda Mahasiswa (FPM) Abdya-Jakarta, Akmal Al-Qarasie mengatakan bahwa kemenangan Safaruddin merupakan simbol perlawanan anak muda terhadap kungkungan dinasti dan oligarki. Hal ini menjadi bukti bahwa anak muda, bahkan orang miskin sekalipun juga mampu menjadi pemimpin di Bumoe breuh sigupai.
BLANG PIDIE - Menurut Akmal, sosok Safaruddin layak untuk diteladani dan menjadi inspirasi anak muda. Supaya memiliki rasa kepercayaan diri dan tidak mudah minder dengan strata sosial yang di anggap lebih tinggi.
"Selain itu anak muda juga harus punya daya juang yang kuat dan tidak mudah menyerah dengan keadaan," kata Akmal dalam keterangannya, Sabtu (30/11).
Menurut Akmal, selama ini Safar dipandang sebelah mata oleh pihak tertentu karena berlatar belakang keluarga miskin dan bukan keluarga dinasti. Tetapi hinaan dan cacian itu, sebutnya sama sekali tidak menyurutkan semangat Safar untuk bertarung di kontestasi pilkada Abdya.
"Bang Safar berhasil membuktikan itu," tandasnya.
Kader muda PDI Perjuangan ini berharap Bupati terpilih Abdya periode 2025-2030 bisa memberikan harapan baru untuk Abdya yang lebih maju dan makmur dengan adil dan merata. Selain itu juga berani mendobrak tradisi dinasti yang mengutamakan kepentingan segelintir oligarki kapitalisme.
Akmal mendukung sikap bupati terpilih yang mengajak rakyat abdya kembali bersatu dan menyudahi perselisihan setelah pilkada selesai.
"Tapi juga ada patu poin menarik yang disampaikan bang Safar dalam konferensi pers kemarin, yaitu membuka ruang bagi pihak yang ingin oposisi untuk check and balance dalam pemerintahan," pungkasnya.
Ketua Umum Forum Pemuda Mahasiswa (FPM) Abdya-Jakarta, Akmal Al-Qarasie. Foto: Ist |
BLANG PIDIE - Menurut Akmal, sosok Safaruddin layak untuk diteladani dan menjadi inspirasi anak muda. Supaya memiliki rasa kepercayaan diri dan tidak mudah minder dengan strata sosial yang di anggap lebih tinggi.
"Selain itu anak muda juga harus punya daya juang yang kuat dan tidak mudah menyerah dengan keadaan," kata Akmal dalam keterangannya, Sabtu (30/11).
Menurut Akmal, selama ini Safar dipandang sebelah mata oleh pihak tertentu karena berlatar belakang keluarga miskin dan bukan keluarga dinasti. Tetapi hinaan dan cacian itu, sebutnya sama sekali tidak menyurutkan semangat Safar untuk bertarung di kontestasi pilkada Abdya.
"Bang Safar berhasil membuktikan itu," tandasnya.
Kader muda PDI Perjuangan ini berharap Bupati terpilih Abdya periode 2025-2030 bisa memberikan harapan baru untuk Abdya yang lebih maju dan makmur dengan adil dan merata. Selain itu juga berani mendobrak tradisi dinasti yang mengutamakan kepentingan segelintir oligarki kapitalisme.
Akmal mendukung sikap bupati terpilih yang mengajak rakyat abdya kembali bersatu dan menyudahi perselisihan setelah pilkada selesai.
"Tapi juga ada patu poin menarik yang disampaikan bang Safar dalam konferensi pers kemarin, yaitu membuka ruang bagi pihak yang ingin oposisi untuk check and balance dalam pemerintahan," pungkasnya.