Mensos Kunjungi Warga Badui Luar Korban Kebakaran
Menjalankan ibadah puasa bukan menjadi penghalang Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa untuk terus beraktivitas dan memberikan pelayanan kepada yang membutuhkan.
Pada hari pertama Ramadhan yang bertepatan dengan akhir pekan ini Mensos mengunjungi warga Badui Luar yang menjadi korban kebakaran yang terjadi pada Selasa (23/5) lalu.
Tiba di Pendopo Kabupaten Lebak sekira pukul 11.00 WIB dilanjutkan perjalanan darat ke Desa Hariang Kampung Karang Combong Kecamatan Sobang yang menempuh jarak 50 km selama 2,5 jam.
Perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan motor trail menuju Kampung Cipicung Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar. Jalan berbatu, setapak dan terjal ini kelilingi jurang yang cukup dalam.
Tiba di Kampung Cipicung, dilanjutkan berjalan kaki menuju lokasi kebakaran yakni Kampung Cisaban II. Setelah menempuh jalan setapak berbatu dengan kemiringan 45 derajat selama 30 menit, Mensos tiba di lahan kebakaran.
"Medan menuju lokasi memang cukup berat, tapi begitu sampai di wilayah pemukiman warga semua rasa lelah langsung sirna. Saya melihat tenda-tenda telah berdiri rapi, anak-anak warga berdatangan dengan hangat menyapa," tutur Khofifah.
Mensos juga memuji semangat kegotong-royongan warga setempat. Dalam waktu dua hari sebanyak 84 tenda hunian sementara dari Kementerian Sosial telah berdiri dan seluruhnya dilakukan oleh warga dibantu taruna siaga bencana.
"Biasanya mendirikan tenda dilakukan TAGANA (Taruna Siaga Bencana) dari dinas sosial setempat dibantu warga. Namun kali ini tenda terpasang rapi oleh warga, TAGANA hanya membantu dan dalam waktu yang sangat singkat. Tentu ini karena kerja sama dan gotong royong yang sangat baik yang terbangun pada Suku Badui," tutur Mensos.
Sekretaris Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Arman mengungkapkan kebakaran terjadi di wilayah RT 2 RW 06 pada Selasa, 23 Mei 2017 pukul 19.30 WIB.
"Diduga api berasal dari tungku rumah warga. Api membesar dan menjalar dengan cepat ke swluruh pemukiman warga," papar Arman.
Upaya pemadaman, lanjutnya, dilakukan oleh warga dengan menggunakan air yang jumlahnya terbatas. Air diambil dari mata air yang kecil sehingga tidak mampu memadamkan api.
"Api terus melahap rumah warga dan lumbung padi sehingga mereka tidak memiliki cadangan beras," katanya.
Sementara itu Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kemensos, Harry Hikmat mengungkapkan bantuan sosial untuk warga Badui korban kebakaran terdiri dari dana Bahan Bangunan Rumah untuk 84 rumah masing-masing mendapat Rp25.000.000.
Jaminan Hidup (Jadup) untuk sebanyak 365 jiwa masing-masing Rp900.000. Bantuan lainnya berupa 3 ton beras, 180 lembar selimut, 90 lembar matras, 100 terpal, 20 seragam sekolah.
"Total bansos korban kebakaran di Baduy Luar adalah Rp3.210.025.000," kata Harry.
Mensos berpesan bantuan pemerintah dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan terus menjaga kearifan lokal sehingga semuanya bisa dilakukan secara gotong royong.
"Inisiatifnya luar biasa dan patut dicontoh. Dari anak-anak, remaja, orang dewasa, semua membantu membawa bantuan sampai ke pemukiman mereka dan mereka tidak ada yang berebut bantuan. Semua dibagi dengan baik dan tertib," katanya.
*One Day for Children*
Di akhir kunjungan, Mensos berdialog cukup panjang dengan anak-anak dan para ibu.
Kepada mereka, Mensos mengajak berjalan-jalan ke Kota Jakarta berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Monas.
"Saya ingin ajak anak-anak berkunjung ke Jakarta pada Hari Anak Nasional tanggal 23 Juli mendatang," tutur Mensos.
Kegiatan ini, lanjutnya, merupakan bagian dari program Kemensos yakni _One Day for Children_ yang bertujuan untuk mengkampanyekan semua kalangan agar dapat menyisihkan satu hari untuk memberikan perhatian terhadap urusan anak.
"Tahun ini program _One Day for Children_ Kementerian Sosial akan dikhususkan untuk anak-anak Suku Badui," kata Mensos.
Sumber: Humas Kemensos