Buruh Ngarep Presiden Jokowi Turun Tangan


Sekretaris Jenderal IndustriALL Global Union, Valter Sanches, mengirimkan surat kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk turun tangan menyelesaikan permasalahan perburuhan di PT Smelting, Gresik.

Perlu diketahui, IndustriALL Global Union adalah serikat pekerja internasional yang beranggotakan lebih dari 50 juta pekerja di 140 negara. Anggotanya meliputi sektor industri pertambangan, energi, dan manufaktur dan merupakan kekuatan solidaritas global yang memperjuangkan kondisi kerja dan hak serikat pekerja yang lebih baik di seluruh dunia.

"Kami mewakili lebih dari 50 juta pekerja di sektor pertambangan, energi dan manufaktur di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kami meminta Pemerintah Indonesia untuk melakukan intervensi untuk menghentikan pelanggaran hak pekerja di PT Smelting," kata Valter.

Lebih lanjut dia mengatakan, PT Smelting yang sahamnya dimiliki dan dioperasikan bersama oleh PT Freeport Indonesia-McMoRan Indonesia dan Mitsubishi Materials telah melakukan PHK terhadap 309 pekerja setelah melakukan aksi mogok pada 19
Januari 2017. Perselisihan bermula setelah PT Smelting melanggar perjanjian bersama terkait upah.

Untuk itu, IndustrialALL Global Union meminta PT Smelting segera mempekerjakan kembali 309 pekerja yang saat ini di PHK dan membayar upah pekerja selama melakukan mogok kerja selama lima bulan terakhir.

Selain itu, jaminan kesehatan pekerja yang dicabut harus dikembalikan. Termasuk dengan memberikan hak dan tunjangan kepada istri dan anak dari almarhum pekerja Agus Setiawan yang meninggal dunia saat proses perselisihan ini  berlangsung.

Terpisah, Presiden FSPMI yang juga Presiden KSPI Said Iqbal mendesak agar pemerintah mengambil sikap tegas terhadap pengusaha PT Smelting. Menurutnya, permasalahan Smelting adalah permasalahan serius yang harus diselesaikan dengan cepat. Sebagai perusahaan pengelola konsentrat PT Freeport, PT Smelting tidak berdiri sendiri.

"Karena masalah ini ada kaitan dengan PHK yang terjadi di PT Freeport. Jika Smelting berjalan lancar, bisa jadi Freeport tidak perlu melakukan PHK terhadap karyawan, karena hasil konsentratnya masih bisa diolah di Smelting," katanya.

Karena itulah, lanjut Iqbal, dia berharap PT Smelting segera mempekerjakan kembali buruh-buruh yang di PHK.