Indonesia Siap Test Case Teknologi Plastic Tar Road di Bali

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) bersama Dekan Fakultas Teknik Thiagarajar College of Engineering (TCE) Profesor Vasudevan melakukan peninjauan lapangan ke Bali (14/6/2017). Bali adalah lokasi yang dipilih sebagai provinsi pertama test case penerapan teknologi pemanfaatan sampah plastik sebagai bahan pembuat campuran jalan raya (Plastic Tar Road).

Sehubungan dengan hal tersebut Kemenko Maritim telah menyelenggarakan Rapat Koordinasi teknis sebagai langkah persiapan awal  implementasi teknologi yang diklaim bisa jadi solusi pemanfaatan sampah plastik ini (13/6/2017). 

Asisten Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kemenko Maritim Nani Hendiarty mengatakan, Kemenko Maritim  ingin memastikan, apa yang sebelumnya dijelaskan oleh pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-PR), mengenai kesiapan  membangun jalan raya berteknologi _Plastic Tar Road_ di Bali.
"Jadi memang kita memastikan apa yang direncanakan Kemen PU-PR, mereka bilang perlu waktu dua hari untuk mengaplikasikan plastic tar saat konstruksi jalan, akan tetapi persiapan awalnya memang lebih lama dan butuh waktu. Kita pilih Bali karena bisa menjadi semacam _showcase_ di acara pertemuan tingkat tinggi IMF tahun depan,"  ujarnya. Kemudian Nani melanjutkan, selain meninjau langsung proses pembangunannya, Ia dan Prof Vasudevan juga akan memberikan kuliah umum di Universitas Udayana  dan inspeksi lapangan ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Suwung untuk melihat jenis sampah plastik yang dapat dipakai tanpa menggunakan bahan tambahan lainnya.

"Di Bali kami akan mengunjungi Universitas Udayana dan dilanjutkan peninjauan lapangan. Sebelumnya sudah disurvei oleh Kemen PU-PR. Kita  meninjau kembali bersama Professor Vasudevan, sekaligus melihat peralatan yang digunakan nanti. Kita  meninjau TPA Suwung untuk melihat jenis sampah plastik yang akan digunakan.  Kami  memastikan komponen yang dibutuhkan siap," imbuhnya.

Sementara,  penemu sekaligus pemilik hak paten teknologi _Plastic Tar Road_ , Professor Vasudevan mengaku sangat optimis dengan penerapan teknologi ini di Indonesia. Teknologi ini sudah banyak diterapkan di berbagai negara. Ia juga mengucapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan. Menurutnya, keinginan besar dari Menko Luhut untuk segera menerapkan teknologi ini sangat positif.

"Saya sangat optimis kalau teknologi ini bisa diterapkan di Indonesia, karena teknologi ini telah diterapkan di negara lain seperti Uni Emirat Arab dan negara Asia lain. Tujuan utama adalah memanfaatkan sampah plastik. Bapak Menko Maritim juga sangat baik dan sangat berkeinginan menerapkan teknologi ini secepatnya, Beliau sangat ingin mensejahterakan masyarakat dengan menyediakan lapangan kerja yang baik bagi masyarakat kurang mampu," jelasnya.

Ke depan, setelah sukses diujicoba di Bali, teknologi Plastic Tar Road rencananya juga akan diterapkan untuk pembangunan jalan di Cilincing DKI Jakarta, Labuan Bajo dan Papua. ***