Ini Isi "Kertas Harapan" Napi Anak yang Bikin Mensos Terharu
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Lapas Klas IIB Anak wanita dan Lapas Klas IIA Anak Pria di Tangerang, Banten (12/6). Kunjungan dilakukan dalam rangka amaliah Ramadhan Muslimat Nahdlatul Ulama.
Di Lapas Klas IIB Anak wanita, Khofifah yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut menyempatkan untuk berdialog dengan warga binaan. Khofifah membagikan secarik kertas dan meminta warga binaan menuliskan harapan yang selanjutnya ditempel di dinding aula.
"Tolong tuliskan apa saja harapan dan keinginan setelah keluar dari tempat ini,"
Kesempatan itu digunakan warga binaan mencurahkan isi hatinya. Mayoritas menyatakan harapannya untuk bisa segera berkumpul bersama keluarga dan menjadi individu yang lebih baik.
"Saya ingin jadi manusia yang berguna, jadi ibu yang baik buat anak-anak. Saya tidak ingin berpisah dengan anak-anak lagi," tulis satu warga binaan.
"Ingin kembali ke rumah dan menjaga orang tua dengan penuh tanggung jawab. Menata hidup lebih baik lagi," ujar warga binaan lainnya dalam kertas warna-warni yang dibagikan.
Membaca "kertas harapan" tersebut, Khofifah mengungkapkan rasa harunya kepada warga binaan. Menurutnya, apa yang ditulis adalah ungkapan hati yang paling dalam dari para warga binaan tersebut.
Karenanya, Khofifah mengajak seluruh warga binaan untuk melupakan masa lalu sambil merencanakan masa depan yang jauh lebih baik lagi.
Ia berpesan kepada warga binaan yang mayoritas tersandung kasus narkoba tersebut untuk tidak kembali mengulangi perbuatannya setelah lepas nanti.
"Jangan karena ingin dapat uang instan akhirnya kembali lagi jadi pengedar narkoba. Saya mohon untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut setelah rampung masa tahanan," imbuhnya.
Sementara itu, di Lapas Klas IIA Anak Pria, Khofifah mengajak warga binaan yang kebanyakan kategori usia remaja untuk bershalawat dan mengaji bersama.
"Mumpung ramadhan, perbanyak ibadah dan berdoa agar semua keinginannya terwujud. Jangan lupa shalat tahajud dan shalat hajat," pesan Khofifah.
Khofifah juga berpesan untuk tidak melupakan pendidikan dan berusaha mengejar ketertinggalan meskipun dalam kondisi terbatas. Ia meminta warga binaan mengambil kejar paket sesuai jenjang pendidikannya. (*)