Seruan Ketua Umum PPP Jelang Hari Raya Idul Fitri 1438 H
Kepada saudara-saudara ku sebangsa dan setanah air di manapun berada
Assalamu 'alaikum wr.wb.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
Segala puji bagi Allah yg telah melimpah rahmah sehingga 1 Syawal 1438 H menjadi hari kemenangan umat Islam di seluruh dunia dan di seluruh Indonesia. Jika Rasulullah SAW merayakan Dua kemenangan sekaligus pada lebaran Idul Fitri pertama tahun ke-2 Hijriah, yaitu kemenangan berpuasa sebulan lamanya dan kemenangan dalam perang Badar, hari ini kita merayakan Satu kemenangan paripurna, yaitu kemenangan melawan keganasan dan kebinatangan diri kita.
Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan kita baginda nabi besar Muhammad SAW, yang menjadi pencipta inspirasi, penebar optimisme, dan teladan keseimbangan hidup duniawi dan ukhrowi, dengan ajaran Islam rahmah yang menebar kebaikan ke semesta sekelilingnya.
Pada kesempatan ini, izinkan saya atas nama keluarga besar PPP dengan tulus menyampaikan:
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1438 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin, Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah kita di bulan Ramadhan dan memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang bertakwa.
*Saudara2 sebangsa dan setanah air,*
Menatap kondisi bangsa Indonesia akhir-akhir ini, hendaklah kita gunakan momentum Hari Raya ini untuk _muhasabah_, introspeksi. Marilah kita menilai secara jernih apa yang salah dari cara berpikir kita, dari cara kita berkomunikasi, dan dari tindakan sehari-hari, baik dalam kapasitas sebagai insan biasa maupun sebagai pemimpin. Pemimpin masyarakat, pemimpin politik, pemimpin negara, pemimpin instansi, pemimpin apa saja, dan termasuk, pemimpin keluarga. Bila sekecap kata kotor dan menyakitkan saja pernah terucap, bila setitik nila saja pernah tertulis, bila sekejap saja kita pernah tak adil, bila sejumput saja kita pernah menzhalimi orang, pantaslah hari ini kita meminta maaf. Jika karena yang demikian meruyak ujaran kebencian di media sosial dan media konvensional, pantaslah hari ini kita melawan diri kita yang demikian. Seraya membentengi dari nafsu yang senantiasa mengajak kita kembali pada amarah. Karenanya mari, sudahi bersama marah-marah, sudahi saling melempar fitnah, sudahi bersama saling menyalah, sudahi semua silang pandangan dengan islah. Mari, rajut kembali silaturrahmi, jalin kembali persaudaraan insani, lakukan segera rekonsiliasi. Bagi umat Islam, pedomanilah ajaran Allah SWT dalam mengajak saudara-saudara kita untuk islah sebagaimana firman-Nya:
وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا ۖ فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَىٰ فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّىٰ تَفِيءَ إِلَىٰ أَمْرِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا ۖ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Artinya:
_Dan apabila ada dua golongan orang-orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zhalim terhadap (golongan) yang lain, maka perangilah (golongan) yang berbuat zhalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil._
(QS. Al-Hujurat: 9)
Tanpa kesediaan untuk menerima diri kita bersalah, sulit bangsa ini akan menapaki kemajuan. Tatkala bangsa lain sibuk merancang angkasa masa depan, kita sibuk bergulat dengan perdebatan soal bagaimana memposisikan agama di panggung penyelenggaraan negara.
Hari Raya Iedul Fitri 1438 H kali ini, memperingatkan kita bahwa dalam setiap konflik internal sebuah bangsa, selalu saja ada pihak atau bangsa lain yang memetik keuntungan. Sebagaimana pepatah Arab:
مصيبة قوم عند قوم فوائد
Bahwa musibah yang menimpa suatu kaum atau bangsa, akan memberikan manfaat atau keuntungan pada bangsa lainnya.
Adalah kewajiban kita untuk memastikan diri kita tak terlena dengan kemungkinan tersebut dengan siaga menangkal setiap anasir yang berusaha menangguk di air keruh dengan melestarikan konflik berbasis sektarian di Indonesia yang super majemuk.
Mari jadikan setiap kita, khususnya umat Islam, berkontribusi terhadap kedamaian negeri dengan menebar Islam _rahmah_. Dengan bersikap proaktif meluruskan berita hoax yang menjadikan perpecahan anak-anak bangsa, serta mengedepankan persaudaraan sesama muslim, sesama insan dan sesama bangsa Indonesia dalam setiap komunikasinya. Marilah kita rawat keindonesiaan kita dengan terus memupuknya agar terus terekat, bukan dengan mengkotak-kotakkannya sehingga tersekat. Ingatlah, Islam mengajarkan kita diciptakan berbangsa-bangsa dan berpuak-puak untuk saling mengenal dan bekerjasama, sebagaimana firman-Nya:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya:
_Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti._
(QS. Al-Hujurat :13)
Akhirnya, marilah kita jadikan diri kita pemenang yang sesungguhnya, yang mampu mengalahkan segala hawa nafsu dan menundukkannya setiap saat demi bersinarnya energi ilahiah yang bersemayam di dalam diri kita.
Selamat kembali ke fitrah kemanusiaan, selamat kembali ke kesucian!
Allahu akbar 3x Allahu akbar wa lillahil hamdu
Wassalamu 'alaikum wr.wb.
Jakarta, 1 Syawal 1438 H
M. Romahurmuziy
Ketua Umum DPP PPP
Masa Bakti 2016-2021
Foto: google image