Beginilah Moeslim National Onderwijs, dan Rumus Pendidikan "Jadul" Lainnya ala Syarikat Islam
Di sela-sela seremonial Peletakan Batu Pertama Perluasan Gedung Madrasah Aliyah Cokroaminoto Gorontalo, Kamis 27 Juli 2017, seusai melantik DPW Syarikat Islam Gorontalo, Ketua Umum DPP Syarikat Islam menjelaskan rumus pendidikan ala Syarikat Islam.
Dalam sambutannya dihadapan Bupati Gorontalo Utara, Hamdan mengatakan bahwa Pendidikan tidak sekedar Transfer of Knowledge, tapi tidak kalah penting adalah Transfer of Value.
Bagi Syarikat Islam, nilai nilai tersebut sudah dirumuskan jauh sebelum Indonesia merdeka, melalui Tafsir Program Asas dan Program Tandhim, serta melalui Moeslim National Onderwijs (Pendidikan Muslim Kebangsaan).
"Asas yang kedua dari Program Tandhim adalah "Setinggi tinggi Ilmu Pengetahuan". Ilmu yang bagaimana?. Ilmu yang bersandar pada Asas pertama yaitu "Sebersih bersih Tauhid," urai Hamdan.
Karena itu, Syarikat Islam akan melawan segala adat dan cara pendidikan yang sifat dan nafsunya akan merendahkan derajat kemanusiaan.
Sebelumnya, di tempat yang sama, pagi harinya, Ketua bidang Pendidikan DPP Syarikat Islam, H. Agustian melakukan pertemuan dengan para tenaga pendidik serta komite sekolah untuk melakukan Sosialisasi Kontekstualisasi Pendidikan Sekolah Afiliasi Syarikat Islam.
Dalam paparannya Agustian mengatakan Retasan kurikulum sebagai desain pendidikan Syarikat Islam bermuara pada ajaran ideologi Syarikat Islam yang telah digagas oleh HOS Tjokroaminoto seperti Tafsir Program Azas dan Program Tandhim maupun artikel berjudul Moeslem Nasional Ondewijs.
Oleh karenanya, Pendidikan Syarikat Islam haruslah menanamkan benih kemerdekaan dan demokrasi, benih keberanian yang luhur, keihklasan dan suci hati serta kecintaan kepada yang benar (haq).
Selain itu, benih kebatinan yang halus, benih keutamaan budi dan perangai serta benih kehidupan yang shaleh dan sederhana. Demikian menurut Moeslim National Onderwijs, lanjut Agustian.
Sementara itu Prof Taufiq Makarao dari Dewan Pendidikan Syarikat Islam mengatakan, pengembangan pendidikan Syarikat Islam kedepannya akan lebih menekankan pendidikan vokasi yang disesuaikan dengan kondisi demografis dan geografis.
Taufik mengatakan bahwa anak-anak daerah mempunyai kesempatan yang sama untuk menempuh jenjang pendidikan sampai perguruan tinggi, saat ini DPP Syarikat Islam tengah menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan dari Turki, dan berharap dari kerjasama tersebut untuk memberikan kesempatan kepada sekolah MA Cokroaminoto untuk dapat memperoleh akses belajar di negara Turki.
Selain itu, dalam waktu dekat, Syarikat Islam juga akan menambah jumlah perguruan tinggi Syarikat Islam dengan membangun beberapa Politeknik, seperti di Riau, Kalteng, Sulteng dan disusul daerah lain, sehingga Syarikat Islam akan memiliki Perguruan Tinggi di setiap provinsi. (*)