Hadir di Pelantikan Gubernur Aceh, DOTE Apresiasi Presiden Jokowi
Jokowi melakukan transit di bandara Sultan Iskandar Muda Aceh dalam kunjungan kerja ke negara Turki. Meski tak memberi sambutan dan hanya bersalaman, kehadiran Presiden sangat berarti untuk memberi spirit bagi 'kemesraan' Aceh Jakarta dalam satu periode mendatang.
"Kehadiran Presiden Jokowi dalam pelantikan Gubernur Aceh, Rabu (5/7) di gedung DPRA walau hanya 10 menit sangat penting dan sebagai bentuk penghargaan bagi rakyat Aceh" sebut Azwir Nazar, Direktur Indonesia Turkey Institute di Banda Aceh.
"Semoga ini menjadi titik awal komunikasi yang baik dalam pengambilan keputusan politik pembangunan Aceh" lanjut Azwir.
Agenda rekonsiliasi dan konsolidasi demokrasi harus menjadi prioritas dengan berbagai stakeholder, sehingga segala program dapat berjalan dengan baik. Pondasi ekonomi baru, termasuk infrastruktur, ketahanan pangan serta energi yang dijanjikan Gubernur baru akan menjadi tantangan 5 tahun kedepan.
"Selain bidang pendidikan, kesehatan, dan local value di berbagai bidang Demir mengejar ketertinggalan sebagai daerah post conflict dan post disaster," imbuh Azwir Nazar, putra Aceh dan Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki 2016-2017.
Dalam sambutannya, Gubernur Aceh terpilih 2017-2022, Irwandi Yusuf di hadapan para hadirin dan masyarakat yang hadir juga mengajak semua komponen untuk bersatu mewujudkan Aceh Hebat yang adil, makmur dan sejahtera. Meski Aceh pernah mengalami konflik dan bencana alam, tapi rakyat Aceh dengan landasan iman tetap kuat dan bangkit untuk masa depan. Di akhir pidato, dengan mata berkaca kaca mantan kombatan GAM dan Gubernur tersebut juga mengajak rakyat Aceh untuk mendukungnya dalam mengemban amanah.
DOTE-Institute diinisiasi sebagai pusat informasi, pengetahuan dan persahabatan demi memperkuat hubungan kerjasama Indonesia Turki sebagai negara mayoritas muslim dan demokrasi terbesar di dunia. Gagasan akan penting dan strategisnya hubungan Indonesia Turki diharapkan menjadi poros baru kekuatan dunia, terutama di bidang pendidikan, ekonomi, sosial budaya serta berbagai isu strategis di masa depan. (*)