Ini yang Dikebut Khofifah, Agar Warga Miskin Tidak Tenggelam oleh Goncangan Ekonomi

Penyisiran terus dilakukan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawasa untuk memastikan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) ke seluruh pelosok tanah air tersalur dengan baik. Agar masyarakat dalam kategori sembilan persen termiskin tidak tenggelam oleh goncangan ekonomi.

Hal itu dikatakan Khofifah saat menjawab wartawan di sela-sela penyaluran PKH di Gedung Balai Praja Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat, Minggu (6/8). Ia meminta kerja keras semua pihak agar semua Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh pelosok tanah air tersentuh bantuan. Dan tidak terlambat.

"Agar mereka (KPM, red) terkomunikasikan tidak cukup dengan pendamping PKH. Harus kerja keras supaya semua pihak supaya benar-benar tersalur. Kayong Utara, penyisirannya harus tuntas," ujar Khofifah.




"Sebab bagi sembilan persen masyarakat miskin ke bawah, gejolak sedikit saja langsung tenggelam. PKH ini ibarat pelampung," sambungnya.

Untuk memaksimalkan penyaluran bansos PKH, Mensos mengaku akan menambah 29 tenaga pendamping PKH baru di Kayong Utara. Selama ini, jumlah pendamping PKH di daerah setempat baru tersedia enam orang saja, paling sedikit di Kalimantan Barat 

"Agar maksimal, lakukan rekruetmen secara online," pesannya.

Kepala kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (SP3AMD) Kabupaten Kayong Utara Masdar mengakui penyaluran PKH belum seluruhnya tersalur. 

Karena ada beberapa kendala yang dihadapi pihaknya di lapangan, diantaranya ketidaktersediaan jaringan di beberapa spot wilayahnya dan sulitnya medan yang ditempuh untuk menjangkau Keluarga Penerima Manfaat di daerah-daerah tertentu.

Untuk Kayong Utara, ada sebanyak 2.019 Keluarga yang mendapatkan bantuan PKH, tersebar di enam kecamatan dengan total. Namun, baru dua kecamatan yang sudah tersalur, yakni kecamatan Sukadana dan Simpang Hilir.

"Tapi minggu depan ditargetkan sudah tersalur semua," janji Masdar.

Sementara untuk persoalan jaringan, Khofifah menyampaikan berdasarkan rapat dengan Menteri BUMN Rini Soemarno, PT Telkom akan diminta untuk dilibatkan.

Pernah dapat cerita dari teman-teman di lapangan, setelah cari sinyal dimana-mana nggak dapat, malah dapatnha di atas batu nisan," cerita Khofifah.
Kepada Ibu-ibu penerima PKH, Khofifah juga meminta agar Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla didoakan selalu sehat dan perekonomian bangsa terus membaik. 

"Kalau perekonomian kita makin baik, maka bantuan tentu akan ditambah," kata Khofifah.

Ketua Umum Muslimat NU ini mengatakan, pada tahun depan Pemerintah akan menambah bansos non tunai menjadi 10 juta penerima manfaat dari enam juta KPM tahun 2017. Peningkatan jumlah keluarga penerima manfaat tersebut bertujuan agar 40 persen warga Indonesia yang termasuk dalam status sosial ekonomi terendah sesuai hasil pemutakhiran basis data terpadu (PBDT). Sejauh ini PKH baru menyasar sembilan persen,  beras rakyat sejahtera (rastra) 25 persen, KIP sebesar 25 persen, dan KIS sebanyak 35,6 persen. (*)