Kodam IM: Komunis itu Tidak Suka Islam, Khususnya TNI
Generasi Islam Aceh ( GIA ) menggelar seminar bahaya laten komunisme dengan tema "Kilas Sejarah Hitam PKI di Aceh",diikuti oleh beberapa Ormas dan OKP yang ada di Banda Aceh. Adapun kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kesbangpol Aceh, Sabtu (30/09/2017).
Seminar yang menghadirkan beberapa pemateri yaitu, prof. Dr. Yusny Saby, Miswar Sulaiman, Kolonel Amr. Hasan, MM, dan dipandu olehMuhamhmad Shaleh, merupakan wartawan dari media Modus Aceh.
Prof. Dr. Yusny Saby menyampaikan bahwa masalah komunisme atau PKI adalah masalah sejarah kita dan puncaknya tahun 1965.
"Paling penting jangan sekali-kali kita melupakan sejarah. Yang harus kita pelajari dari kasus komunisme di indonesia, investor komunisme juga di tulis oleh Carl Marx. Tujuan utamanya adalah utamanya anti ketuhanan dan politik merupakan panglimanya,"ujar Prof Yusny.
"Tujuan komunis menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan. Politik merupakan cara bagi kehidupan mereka. Semua hal yang berkaitan dengan kehidupan ada politik nya," imbuh Prof Yusny
Oleh sebab itu, sambung Prof Yusny, Indonesia jangan sampai kecolongan dan indonesia negeri yang terindah di dunia. Jika ada yang ingin menguasai dan memecah belah bangsa ini, maka dari itu janganlah dikesampingkan permasalahan agama.
"Mari kedepan jangan merasa pintar sendiri, benar sendiri. Ini negeri besar dan jangan memberikan informasi yang Hoax. Tunjukkanlah bahwa agama membuat kita lebih baik kedepan," himbaunya.
"Tegakkan hukum dan keadilan, tingkatkan kualitas pendidikan, serta fungsikan agama untuk rahmatan lil alamin," harap Prof Yusny Saby.
Sementara itu, Kolonel Amr. Hasan MM, Staf Ahli Kodam Iskandar Muda dalam memberikan materinya mengatakan, bahwa komunisme itu sangat tidak menyukai dengan umat islam khususnya TNI.
"Untuk itu, kita harus tetap waspada dan memerangi timbulnya paham komunis di Indonesia. Karena komunisme sangat bertentangan dengan ajaran Islam dan Pancasila," tegasnya.
"Maka dengan itu, kami mengajak para pemuda, mahasiswa, Ormas dan OKP untuk tetap bersama TNI dalam memerangi sekaligus mengawasi kebangkitan komunisme di NKRI ini," tambahnya.
"Bersama rakyat TNI kuat, kata tersebut bukan hanya manis dibibir, Namun realita di lapangan," tutup Kolonel Hasan.
Ariandy