PKL Ngerasa Kerap Dianaktirikan Pemerintah Daerah
Sektor ekonomi kecil dan menengah kerap dianaktirikan oleh pemerintah daerah. Padahal sektor ini merupakan penggerak ekonomi riil bangsa yang telah terbukti tahan goncangan ekonomi maupun krisis seperti terjadi pada 1997 dan 2008 lalu. Karena itu, Asosiasi PKL Indonesia memberikan apresiasi khusus kepada Bupati Semarang, H. Munjirin, SPOG yang telah menjadi pelopor kepedulian terhadap kalangan PKL.
"Kami dari APKLI sangat mengapresiasi Bapak Bupati atas kepedualiannya terhadap perlindungan dan pemberdayaan PKL dan ekonomi rakyat," ujar Ali Mahsun selaku Ketua Umum DPP APKLI pada acara Pelantikan DPD APKLI Kabupaten Semarang di Gedung PIKK Tuntang, Semarang, pada hari Minggu (8/10).
Mahsun menyatakan bahwa pihaknya akan segera menyampaikan surat khusus kepada Bupati agar bisa membangun pilot project Pergudangan Kaki Lima Indonesia. Hal tersebut sebagai tindak lanjut dari kerjasama antara APKLI dengan Pemkab Semarang untuk mengembangkan TOGORO (Toko Gotong Royong) Kabupaten Semarang yang kini sudah dibangun di dua kecamatan menjadi TOGORO Grosir Kaki Lima Indonesia.
"InsyaAllah dalam waktu dekat hadir di 19 Kecamatan se Kabupaten Semarang," imbuh ujanya.
Pada kesempatan tersebut, Munjirin selaku Bupati menyambut positif atas kehadiran APKLI dengan lima pilar Revolusi Kaki Lima Indonesia. Menurutnya, PKL harus maju dan tidak boleh kalah dengan ritel modern.
"Sudah puluhan ritel modern saya tutup karena tidak berijin, juga akibat tidak bersedia menjual barang hasil rakyat Semarang. Saya sambut tantangan Ketua Umum APKLI untuk kembangkan TOGORO menjadi Pergudangan Kaki Lima Indonesia di 19 Kecamatan di Semarang. Saya juga apresiasi APKLI sudah menyalurkan KUR tanpa agunan dan menyediakan Perumahan Kaki Lima Indonesia untuk PKL dan rakyat," tegas Munjirin yang disambut gemuruh tepuk tangan.