Lagi, Perum Perindo Ekspor Olahan ke AS
Perum Perikanan Indonesia kembali ekspor produk olahan ikan dan hasil laut. Kali ini tujuannya ke Amerika Serikat, sebanyak dua kontainer atau sekitar 35 ton, terdiri dari olahan cumi, ikan mahi-mahi, kakap dan kerapu.
Produk yang diekspor itu merupakan hasil olahan dari Unit Pengolahan Ikan yang dikelola Perum Perindo dan PT Kemilau Bintang Timur (KBT) di Cirebon, Jawa Barat. Direktur Usaha Perum Perindo Risyanto Suanda secara simbolis melakukan penutupan segel kontainer yang akan diekspor tersebut di lokasi UPI tersebut, Kamis (30/11) bersama CEO PT. KBT H. Lalam Sarlam. Ikut menyaksikan General Manager SBU Fish Trade & Processing Perum Perindo Wenny Prihatini, Direktur Utama PT. KBT Aris Guntoro, Kepala Karantina Cirebon Eko Sulistyanto dan Kepala Dinas Perikanan Cirebon Hj Ita Puspitasari. Nilai ekspor kali ini sekitar 410 ribu dolar AS atau sekitar Rp 5,5 miliar.
"Pasar ekspor jadi salah satu pilihan kami, karena memang ada permintaan cukup besar. Khususnya untuk produk yang sudah berupa olahan dan ikan-ikan jenis premium," kata Risyanto Suanda. Dia memaparkan, saat ini makin banyak pengusaha ikan internasional yang berminat untuk impor. Beberapa bahkan datang langsung ke kantor Perum Perindo di Muara Baru, Jakarta Utara.
Minggu lalu misalnya, berkunjung ke Perum Perindo Frank M. Mercher, President Director Arrowac Fisheries, Inc. Pimpinan perusahaan perikanan yang berpusat di Seattle, Amerika Serikat itu berminat untuk impor olahan ikan-ikan demersal seperti gulama, kuro, dan kakap putih. Sebelumnya juga datang pengusaha dari China yang berminat impor ikan layur 30 ribu ton. "Minggu ini mitra Perindo di Sorong juga menyampaikan akan datang pengusaha dari Thailand yang juga siap impor rutin produk dari Perindo," tambahnya.
Memenuhi permintaan impor produk olahan itu, Perum Perindo, menurut Risyanto antara lain mengandalkan kerjasama dengan berbagai mitra. Antara lain nelayan-nelayan dari pantai utara (Pantura) yang dengan jaminan pembelian ikan dari Perindo makin banyak yang beroperasi di Laut Arafura. Sedangkan untuk proses olahan, Perum Perindo bekerjasama dengan beberapa perusahaan nasional ternama, seperti PT. Indoboga Jaya Makmur dan PT. Kemilau Bintang Timur.
Tuna & Cakalang
Selain olahan ikan demersal, Perum Perindo bersama mitra kerja juga rutin ekspor olahan ikan pelagis seperti tuna dan cakalang ke Jepang dan AS. Ikan-ikan itu berasal dari Maluku Utara dan Papua yang diolah secara bersama oleh Perum Perindo bersama mitra kerjasamanya. Antara lain PT. Tuna Kieraha Utama, CV Santo Alvin Pratama (keduanya di Ternate), PT. Sinar Lema (Sorong) dan PT. Delta Pacific Indotuna (Bitung). Ikan yang diolah antara lain berasal dari tangkapan nelayan yang di-collect oleh dua kapal penampung Perindo, KM Perindo Jaya dan KM Setia Utama.
Kerjasama dengan nelayan dan pengusaha nasional itu terbukti mampu meningkatkan pendapatan Perum Perindo dari sektor perdagangan dan pengolahan Ikan. Pada 2016 lalu, pendapatan perusahaan dari sektor tersebut tercatat Rp 150 miliar. Tahun ini diperkirakan naik hampir tiga kali lipat, menjadi Rp 400 miliar lebih. Peningkatan pendapatan dari perdagangan dan pengolahan ikan ini berdampak dengan tumbuhnya pendapatan perusahaan hampir tiga kali lipat. Yakni, dari Rp 225 miliar pada 2016, diproyeksikan akan tumbuh menjadi Rp 650 miliar pada akhir 2017.