Ini yang Dibidik Kementan di Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi

Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya melakukan percepatan pengelolaan dan peningkatan kualitas data pertanian melalui pemanfaatan teknologi informasi. Karena itu, Pusat Data dan Sistem Informasi (Pusdatin), Sekretariat Jenderal Kementan menggelar Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2018 di Serpong, Tangerang, Rabu malam (18/4/2018).

Hadir Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan, Syukur Iwantoro, Plt. Kepala Pusdatin Kementan, Erizal Jamal, Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, Habibullah, perwakilan Deputi Informasi Geospasial Tematik, perwakilan Ditjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kemenkominfo dan para Kepala Dinas Pertanian 34 Propinsi se Indonesia.

Sekjen Kementan, Syukur Iwantoro mengatakan peranan data statistik dan informasi pertanian semakin penting dan strategis untuk mendukung pembangunan pertanian. Apalagi guna mempercepat pencapaian kedaulatan pangan dan mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045.

“Sebab, dalam mengukur capaian kinerja produksi pangan tersebut, Kementan telah menugaskan Pusdatin untuk terus melakukan terobosan besar dalam pengelolaan data dan informasi pertanian,” demikian kata Syukur dalam forum yang mengangkat tema “Pemanfaatan Teknolgi Informasi Untuk Percepatan Pengelolaan dan Peningkatan Kualitas Data Pertanian”.

Akan hal ini, Syukur meminta agar sebagai bagian dari sistem perstatistikan dan informasi pertanian di Indonesia, peserta forum terutama Pusdatin harus bisa bekerjasama dengan lebih baik dan saling mengingatkan. Bahkan saling kontrol, saling mengimbangi dan saling melengkapi.

“Saya yakin jika ini berjalan, kita pasti mampu menyediakan data statistik dan informasi pertanian yang cepat, akurat, lengkap dan obyektif,” ujarnya.

Syukur menegaskan untuk menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi terkait menghadapi era revolusi industri 4.0, Pusdatin beserta seluruh stakeholder terkait diharapkan dapat menjadi pelopor dalam pemanfaatan teknologi informasi di Kementan. Hal ini penting untuk mendukung tercapainya kedaulatan pangan.

“Penting juga ke depannya Indonesia mampu menyediakan pangan untuk dunia. Artinya mewujudkan Indonesia menjadi Lumbung Pangan Dunia pada tahun 2045,”’tegasnya.

Lebih lanjut Syukur menyebutkan hingga saat ini, Pusdatin telah melakukan upaya strategis untuk mendukung percepatan produksi pangan. Pertama, percepatan aliran data pangan dari daerah ke pusat, dilakukan melalui perjanjian kerjasama dengan BPS dan instansi terkait lainnya.

Kedua, pengembangan sistem pengelolaan data pangan dengan memanfaatkan teknologi informasi yang berbasis android, SMS dan citra satelit. Ketiga, Pudatin telah melakukan peningkatan kapasitas dan kualitas SDM pengelola data dan sistem informasi pertanian.

“Keempat, integrasi sistem manajemen pemerintahan di Kementerin Pertanian serta integrasi data tabular dan spasial ke dalam sistem  monitoring pertumbuhan tanaman untuk komoditas strategis nasional,” sebutnya.

Terobosan lainnya, Pusdatin bekerja sama dengan Eselon I lingkup Kementan dan stakeholder terkait diantaranya melakukan Sistim Monitoring dan Pelaporan data Upaya Khusus (UPSUS) berbasis SMS untuk komoditas padi, jagung dan kedelai. Kemudian, integrasi pengumpulan data harian untuk monitoring UPSUS bawang merah dan cabai serta UPSUS Sapi Indukan Wajib Bunging (SIWAB).

“Pusdatin pun telah membangun sistem manajemen pemerintahan terpadu di Kementan yang mencakup e-Personal terdiri dari Simpeg, Aset, Kehadiran, Tunjangan Kinerja, Gaji, Sasaran Kinerja Pegawai, e-surat, DUPAK, LHKASN, NPWP, dan e-Kinerja,” tutur Syukur. (