Sulteng Dukung Penuh Peningkatan Daya Saing Produk Pertanian
Sulawesi Tengah (Sulteng) merupakan salah satu daerah sentra produksi pertanian termasuk hortikultura di Indonesia. Karenanya, provinsi ini sangat besar memberikan apresiasi terhadap kelompok tani dan pembinanya dalam hal ini Bupati/Walikota yang sudah bisa menghasilkan produk pertanian bermutu, aman konsumsi dan ramah lingkungan.
"Sulawesi Tengah mendukung penuh peningkatan daya saing produk pertanian khusus hortikultura. Ini mengingat makin terbukanya pasar global dan kesadaran masyarakat akan produk yang bermutu, aman konsumsi dan ramah lingkungan mengakibatkan kebutuhan akan produk tersebut meningkat," demikian diungkapkan Asisten 2 Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sulteng, Bunga Elim Somba dalam acara Penganugerahan Daya Saing Produk Pertanian Sulteng di Palu, Kamis (23/8).
Kegiatan ini dihadiri Direktur Perlindungan Hortikultura Kementan, Sriwijayanti Yusuf, pihak Hotel, Restoran, Rumah Sakit dan utusan kelompok tani.
Bunga Elim Somba menyatakan pemerintah Provinsi Sulteng akan terus mendukung penerapan sistem jaminan mutu dalam menghasilkan produk pertanian.
"Ini dimaksudkan agar konsumen mendapatkan produk yang bermutu dan aman konsumsi," ucapnya.
Sementara itu Direktur Perlindungan Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Sriwijayanti Yusuf, memberikan apresiasi kepada pemerintah Provinsi Sulteng yang sudah memberikan dukungan dalam pengembangan produk pertanian yang bermutu dan berdaya saing. Ia pun memberikan penghargaan kepada kelompok tani yang sudah menerapkan sistem jaminan mutu dalam penyediaan produk pertanian khususnya hortikultura.
"Dengan dukungan Pemda yang kuat, diharapkan ke depannnya akan semakin banyak petani yang mau dan mampu menerapkan sistem jaminan mutu dalam menyediakan produk pangan yang aman konsumsi, aman untuk produsen dan menjaga keamanan lingkungan," ujar Sri.
Dia menyebutkan dalam upayan menggenjot peningkatan produksi komoditas yang memiliki daya saing yang tinggi, pada Tahun Anggaran 2018, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan mengembangkan 250 desa organik dari dana APBN.
"Lima desa organik di antaranya dialokasikan di Provinsi Sulteng," sebut Sri.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tengah, Trie Iriany Lamakampali mengatakan terdapat tujuh kabupaten di Provinsi Sulteng yang mengembangkan pertanian organik yaitu Kabupaten Donggala, Sigi, Parigi Moutong, Tojo Unauna, Banggai, Poso dan Kota Palu.
"Di daerah ini sudah terdapat 37 Kelompok Tani yang bersertifikat organik atau prima 3," katanya.
Pada rangkaian acara ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara kelompok tani yang akan mensuplai produk organik dengan Rumah Sakit, Hotel dan Restoran yang akan menyerap produk tersebut. (*)
"Sulawesi Tengah mendukung penuh peningkatan daya saing produk pertanian khusus hortikultura. Ini mengingat makin terbukanya pasar global dan kesadaran masyarakat akan produk yang bermutu, aman konsumsi dan ramah lingkungan mengakibatkan kebutuhan akan produk tersebut meningkat," demikian diungkapkan Asisten 2 Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sulteng, Bunga Elim Somba dalam acara Penganugerahan Daya Saing Produk Pertanian Sulteng di Palu, Kamis (23/8).
Kegiatan ini dihadiri Direktur Perlindungan Hortikultura Kementan, Sriwijayanti Yusuf, pihak Hotel, Restoran, Rumah Sakit dan utusan kelompok tani.
Bunga Elim Somba menyatakan pemerintah Provinsi Sulteng akan terus mendukung penerapan sistem jaminan mutu dalam menghasilkan produk pertanian.
"Ini dimaksudkan agar konsumen mendapatkan produk yang bermutu dan aman konsumsi," ucapnya.
Sementara itu Direktur Perlindungan Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Sriwijayanti Yusuf, memberikan apresiasi kepada pemerintah Provinsi Sulteng yang sudah memberikan dukungan dalam pengembangan produk pertanian yang bermutu dan berdaya saing. Ia pun memberikan penghargaan kepada kelompok tani yang sudah menerapkan sistem jaminan mutu dalam penyediaan produk pertanian khususnya hortikultura.
"Dengan dukungan Pemda yang kuat, diharapkan ke depannnya akan semakin banyak petani yang mau dan mampu menerapkan sistem jaminan mutu dalam menyediakan produk pangan yang aman konsumsi, aman untuk produsen dan menjaga keamanan lingkungan," ujar Sri.
Dia menyebutkan dalam upayan menggenjot peningkatan produksi komoditas yang memiliki daya saing yang tinggi, pada Tahun Anggaran 2018, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan mengembangkan 250 desa organik dari dana APBN.
"Lima desa organik di antaranya dialokasikan di Provinsi Sulteng," sebut Sri.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tengah, Trie Iriany Lamakampali mengatakan terdapat tujuh kabupaten di Provinsi Sulteng yang mengembangkan pertanian organik yaitu Kabupaten Donggala, Sigi, Parigi Moutong, Tojo Unauna, Banggai, Poso dan Kota Palu.
"Di daerah ini sudah terdapat 37 Kelompok Tani yang bersertifikat organik atau prima 3," katanya.
Pada rangkaian acara ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara kelompok tani yang akan mensuplai produk organik dengan Rumah Sakit, Hotel dan Restoran yang akan menyerap produk tersebut. (*)